2021 in Review

Ramai-Ramai Orang Kaya BU, Vila-Vila di Puncak Diobral Murah

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
29 December 2021 08:40
Gambar Cover, Orang-Orang Kaya Lagi BU, Vila-Vila Puncak Diobral
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir dua tahun pandemi melanda Indonesia banyak sektor bisnis jatuh, hingga banyak orang harus putar otak untuk bertahan. Dalam kurun waktu itu juga terjadi fenomena penjualan aset orang kaya antara lain menjual aset-aset vila diĀ beberapa kawasan pariwisata seperti Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Banyak faktor yang mempengaruhi 'Fenomena obral vila' terjadi. Mulai dari butuh uang, hingga menurunnya pamor wisata ke puncak karena akses yang macet dan padat penduduk.

CNBC Indonesia pernah mengulas banyak penjualan vila di beberapa daerah seperti kawasan puncak, hingga Bandung. Mulai dari penawaran broker hingga iklan situs jual beli. Tidak sedikit penjualan diberi embel-embel jual cepat, butuh uang hingga, banting harga jauh dari pasaran.

Senior Director of Office Service Department Colliers International Bagus Adikusumo, mengatakan pada umumnya properti sudah tertekan dalam kondisi pandemi. Belum lagi pasar vila memang sedang dalam tekanan over supply dan orang enggan membeli vila di masa seperti ini.

"Secara umum pasar properti tertekan, over supply, itu sudah lama terjadi ditambah keadaan Covid-19, sehingga pemilik properti termasuk vila cari aset untuk dijual," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/8/2021).

Bagus menjelaskan saat ini memang bukan waktu yang tepat untuk menjual aset properti seperti vila. Karena pembeli bisa menekan penjual untuk menaruh harga serendah-rendahnya. Di lain sisi pemilik juga enggan ditawar murah.

Bagus menjelaskan dalam kondisi ini pemilik vila tidak memiliki pilihan selain menurunkan harga jika tetap ingin menjual asetnya. Bahkan dari pengamatanya penurunan harga pun cukup signifikan.

"Penurunan harga rata-rata drop signifikan, antara 18% - 33% kita pernah analisa deal yang terjadi pada masa Covid - 19," katanya.

Bagus menjelaskan apa yang menjadi alasan pemilik vila menjual asetnya murah karena faktor butuh uang. Namun ada pula yang memilih menahan harga karena enggan asetnya ditawar murah.

"Itu menunjukkan banyak orang yang membutuhkan uang tapi menjual serendah itu banyak yang yang nggak siap," jelasnya.

Selain itu meski banyak vila yang bertebaran di lego di puncak, tidak banyak yang akhirnya menjadi transaksi. Salah satu faktor yang membuatnya sulit terjual karena sulit melakukan survey dalam masa PPKM.

"PPKM jadi concern tersendiri beberapa orang ragu-ragu untuk negjual. Karena tidak bebas juga," jelasnya.

Sementara dari pengakuan broker, banyak penjual vila di kawasan puncak menjual asetnya karena terdampak pandemi. Terutama bagi pemilik yang terdampak keuangannya karena pandemi.

"Memang banyak vila dijual daerah puncak, mungkin karena BU dana cash, Cuma dari sekian banyak yang ditawarkan berapa persen yang terjual saya nggak tahu," kata Niwan Sutungpol Broker Ray White Tomang, kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/8/2021).

Dia sendiri dalam proses penjualan vila di Gadok, Cipanas, Bogor dengan harga Rp 1,5 miliar dengan membuka opsi negosiasiĀ sebesar-besarnya.

Broker Galaxy Media Properti, Paino mengatakan penjualan vila di puncak sudah terjadi sejak lama. Namun investor baru juga masih mikir-mikir untuk membeli vila di kawasan dataran tinggi ini karena kondisinya selalu macet setiap akhir pekan.

"Itu jadi pertimbangan, makanya banyak yang nanya soal akses ke lokasi," katanya.

Menurut dia sudah banyak iklan yang di tawarkan secara in line. Tapi belum bisa terjual karena permintaannya lagi sulit karena pandemi.

Untuk diketahui, saat ini banyak pemilik vila yang menjual asetnya dengan harga miring. Tidak tanggung tanggung, vila di kawasan Cipanas Puncak, mencapai Rp 550 juta di situs jual beli property Lamundi. Beberapa iklan lainya di daerah yang sama juga dijual dengan kisaran Rp 600 juta sampai Rp 850 juta, tidak sampai Rp 1 miliar.

Sementara untuk di kawasan Ciwidey, Bandung tempatnya di Argapuri Resort dijual vila seluas setengah hektar dengan harga Rp 458 juta. Juga Rp 250 juta di vila Green Apple Puncak Cipanas.


(fys/fys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Orang BU Jualan Vila di Puncak Bogor Masih Ramai!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular