2021 in Review

Orang Kaya Pondok Indah Kepepet, Harga Rumah Elite Dibanting!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
29 December 2021 08:45
Ilustrasi rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi berdampak berat terhadap banyak sektor usaha. Tidak sedikit orang melego asetnya termasuk rumah elite yang berada di kawasan Jakarta seperti Pondok Indah, Kemang, Menteng dan lainnya.

Ada banyak motif dan alasan pemilik rumah elite melego rumahnya, bahkan dengan harga yang sangat miring. Hal ini terungkap dari beberapa analis konsultan hingga broker, dan pengamat.

Namun masuknya virus corona dan adanya berbagai pembatasan aktivitas masyarakat yang terjadi hampir dua tahun, membuat perekonomian anjlok. Termasuk orang berduit juga membutuhkan dana-dana tunai untuk menopang finansialnya.

Dari beberapa penelusuran CNBC Indonesia, juga informasi dari Broker banyak rumah mewah di kawasan Pondok Indah, Menteng, Kelapa Gading hingga Kemang yang dijual dengan harga miring. Tidak sedikit yang menawarkan diskon mencapai 30% - 40% supaya bisa laku dengan cepat. Fenomena ini sangat terekam dalam situs penjualan beli online seperti OLX hingga Lamudi.

Pengamat Properti Aleviery Akbar, mengatakan fenomena rumah mewah dijual sudah terjadi sejak tahun 2014 dan 2018. Awalnya banyak yang mau jual rumah itu karena ada kenaikan pajak bumi dan bangunan. Makanya banyak pensiunan konglomerat menjual rumahnya.

"Tapi memang ada kenaikan terjadi pada saat pandemi di pertengahan 2020 - 2021," kata Aleviery, kepada CNBC Indonesia (13/10/2021).

Sementara Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) DKI Jakarta, Clement Francis mengatakan pandemi yang terjadi sudah hampir dua tahun juga berdampak keras pada ekonomi. Tak ayal banyak sektor usaha yang menurun hingga bangkrut sehingga membutuhkan dana tunai.

Kepemilikan rumah elite memang berkaitan erat dengan kondisi pemilik. Meski tidak semua beralasan karena usaha bangkrut namun tidak sedikit cerita itu sering terungkap bagi pemilik yang mau menjual rumahnya.

"Dengan kondisi saat ini banyak sekali pengusaha-pengusaha atau berbagai kebutuhan bahwa mereka mau jual properti mereka. Kenapa? mungkin ada beberapa yang buat usahanya atau keperluan yang lain. Kondisi saat ini kita rasakan sejak pertengahan 2020," kata Clement Francis.

Broker Hunian Idaman Jakarta, Usmar Usman mengatakan dengan banjirnya rumah yang mau dijual membuat harganya pun mengalami penurunan tajam. Dari catatanya dia di kawasan Kemang dan Prapanca mengalami penurunan mencapai 20%.

"Rata-rata turun 10%-20% mungkin bisa turun Rp 5 miliar masih make sense," sebutnya.

Ia menegaskan bahwa penurunan harga tergantung pada pemilik yang menjual. Jika pemilik rumah tidak begitu membutuhkan uang cash, maka penjualan bakal lebih santai dan menunggu penawaran pas datang. Kondisi berbeda jika pemilik sedang butuh uang, maka harga bisa 'dibanting'.

Rumah Elite Susah Dijual

Meski sudah banting harga, tapi kebanyakan rumah elite ini sulit untuk di jual. Dari data Rumah.com tercatat pasokan rumah di area Menteng dan Pondok Indah sudah terjadi sejak Q3 - 2020 lalu. Sementara saat memasuki tahun 2021 pun terjadi kenaikan supply meski tidak setinggi semester dua 2020.

"Banyak pemilik rumah memang ingin menjual rumah di kedua daerah itu sejak Q3-2020, namun sampai sekarang belum terjual. Harga juga semakin turun dari periode itu," jelas Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam keterangan resmi dikutip Selasa (13/7).

Hal ini karena menjual rumah mewah saat ini tidak mudah karena banyak tantangan. Selain suplai di pasaran yang begitu besar sementara peminat sedikit, juga ada faktor kondisi pandemi.

Penyewa Rumah Mewah Menipis

Tidak sedikit rumah mewah pada kawasan ini yang disewakan kepada pihak lain untuk mendapatkan income sewa.Salah satu yang menjadi pasar bagi investor rumah mewah adalah ekspatriat.

Namun adanya pandemi corona membuat banyak ekspatriat di Indonesia kembali ke negara masing-masing. Sering pada tahun 2021 ini juga sering terdengar kabar eksodus atau repatriasi besar-besaran ke Australia, Jepang, China hingga Singapura karena virus corona di Indonesia cukup tinggi.

Head of Residential Services Colliers Indonesia, Lenny van Es-Sinaga, mengatakan keberadaan ekspatriat di Indonesia sudah semakin menipis. Hal ini juga yang menjadi pemicu banyak pemilik aset kelas high end dijual di tengah pandemi.

"Akibat pandemi tahun lalu banyak ekspatriat beserta keluarganya yang tinggal di Indonesia kembali ke negaranya, mengingat kondisi pandemi yang terjadi di seluruh dunia," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/7/2021).

Banyaknya orang kaya menjual aset juga diperkuat dari banyaknya pemilik rumah di kawasan elite menitip jual kepada Colliers. Menurut Lenny tidak sedikit permintaan dari penjual untuk terjual cepat, sehingga sulit untuk memprediksi harga penurunan rumah mewah di pasar secondary.

"Mengenai harga itu tergantung pemilik rumah mau seberapa cepat mau rumah terjual ada yang turun 15% - 20%, itu tergantung pemilik. Dan kondisi ini akan terus berlanjut ke depan," katanya.

Lenny menjelaskan turunnya tingkat hunian yang disewa oleh para ekspatriat juga tidak spesifik karena disebabkan ada beberapa perusahaan multinasional yang hengkang dari Indonesia. Hal ini karena secara keseluruhan memang berkurangnya jumlah tenaga kerja asing yang bertugas di Indonesia.

Namun, ia bilang secara potensi jangka panjang, segmen sewa hunian atas masih memiliki pangsa pasar yang berkembang. Pasalnya menurut Lenny perusahaan multinasional tetap menjadikan Indonesia sebagai tempat mengirimkan ekspatriat. Hal ini karena masih banyak proyek luar negeri yang berjalan begitu juga foreign investment yang masuk ke Indonesia.


(fys/fys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Orang Kaya Pondok Indah Cs Susah, Obral Rumah Tak Laku!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular