Jangan Kaget Premium Mau Dihapus, Penjualannya 'Cuma' 2% BBM

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
28 December 2021 20:45
INFOGRAFIS, Peminat BBM Jenis Premium Menurun
Foto: Infografis/Peminat BBM Premium/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Premium (RON 88) pada 2022 mendatang. Namun, ini semua masih bergantung pada persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui pengesahan Peraturan Presiden.

"Premium tahun depan sudah tidak ada. Tunggu Perpres keluar," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/12/2021).

Sinyal ini juga kembali digaungkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengungkapkan, pemerintah kini memasuki masa transisi di mana bensin Premium akan digantikan dengan BBM RON 90 atau Pertalite yang dianggap lebih ramah lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," jelas Soerja dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (23/12/2021).

Soerja menjelaskan, saat ini bensin Premium hanya digunakan oleh tujuh negara, termasuk Indonesia. Volume yang digunakan pun sangat kecil, diklaim karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM dengan kualitas lebih baik.

Saat ini, kata Soerja, pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.

Sinyal penghapusan BBM Premium juga kian kuat dengan ditandai semakin rendahnya penjualan bensin Premium oleh PT Pertamina (Persero).

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), pada Oktober 2021 porsi penjualan bensin Premium hanya tinggal 2% dari total penjualan BBM perseroan.

Adapun kontribusi terbesar yakni Pertalite dengan porsi sebesar 50%, kemudian disusul gasoil (diesel/Solar) sebesar 33%, kemudian Pertamax (RON 92) 13%, dan Pertamax Turbo 1%.

Begitu juga bila dibandingkan dengan kuota Premium pada 2021 ini. Penyerapan Premium masih sangat rendah bila dibandingkan kuota yang telah ditetapkan tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penyerapan bensin Premium selama Januari hingga November 2021 sebesar 3,41 juta kilo liter (kl) atau hanya sekitar 34,15% dari kuota Premium pada tahun ini sebesar 10 juta kl.

Adapun proyeksi sampai akhir tahun diperkirakan hanya bertambah sekitar 248 kl. Dengan demikian proyeksi konsumsi bensin Premium oleh masyarakat sepanjang tahun ini juga diproyeksi hanya sekitar 34,15% dari kuota 10 juta kl tahun ini.

Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terlihat penyerapan BBM RON 88 atau Premium sejak 2015 oleh masyarakat terus menurun dibandingkan 2014 dan tahun-tahun sebelumnya.

Berikut data penyerapan BBM Premium per tahun:

2014: 29.707.002 kilo liter (kl).
2015: 28.107.022 kl.
2016: 21.679.698 kl.
2017: 12.492.553 kl.
2018: 10.754.461 kl.
2019: 11.685.293 kl.
2020: 8.640.647 kl.
2021: 3.415.440 kl (estimasi sampai akhir Desember 2021).

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan saat ini sudah ada beberapa daerah yang sudah tidak menggunakan bensin Premium. Daerah tersebut hanya menggunakan bensin Pertalite dan Pertamax Series.

"Pada umumnya Jawa dan Bali," terang Saleh kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/12/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sekarang Premium, Siap-Siap Pertalite Juga Bakal Dihapus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular