Emil Salim Ingatkan Jokowi: Waspadai Omicron!

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
Selasa, 28/12/2021 09:30 WIB
Foto: Review Emil Salim Terhadap Keseimbangan Ekonomi & Pandemi 2021 (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemulihan ekonomi Indonesia bisa terhambat karena hadirnya varian Omicron. Maka dari itu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan.

"Adanya Omicron yaitu ancaman virus baru harus kita waspadai. Biasanya pada musim tahun baru, natal, dan sebagainya Indonesia mengalami semacam libur panjang sehingga penduduk banyak pergi bertamasya," kata Ekonom Senior Emil Salim dalam program Closing Bell, CNBC Indonesia (Senin, 27/12/2021)


Emil yakin pemerintah sadar besarnya ancaman Omicron terhadap masyarakat dan upaya pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, pemerintah mengambil kebijakan memperketat protokol kesehatan dan membatasi gerak masyarakat di masa liburan Nataru.

Menurutnya, sampai sekarang informasi mengenai karakter dan sifat Omicron belum banyak diketahui manusia. Karena itu, Emil percaya salah satu cara mencegah naiknya angka infeksi Covid-19 akibat Omicron adalah dengan memperketat protokol kesehatan.

"Prinsip pakai masker, kurangi kerumunan dan batasi mobilitas mestinya berjalan terus, dan itu yang diharapkan, sehingga diharap kita bisa bebas dari Omicron," tuturnya.

Eks Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup itu juga berkata, kebijakan pemerintah menjaga keseimbangan antara faktor ekonomi dan kesehatan sudah tepat.

Alasannya, Indonesia kini sedang berupaya bangkit dari keterpurukan dan resesi ekonomi akibat pandemi. Di sisi lain, kesehatan masyarakat juga harus dijamin agar proses pemulihan ekonomi bisa berjalan sesuai target.

"Pemerintah harus menimbang antara faktor kesehatan diimbangi faktor risikonya, dan mengambil langkah pengendalian ekonomi. Langkah ini tidak gampang. Bagaimana menjaga keseimbangan dalam realitas jika kita tidak tahu bagaimana revenuenya, pendapatannya, dampak ekspor-impornya, dan sebagainya," katanya.

Dia juga berkata, perlindungan dan pemulihan ekonomi harus dimulai dari kelompok masyarakat paling rentan. Karena itu, Emil memandang wajar kebijakan pemerintah yang mendorong perlindungan serta jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan serta pelaku UMKM.

"Jadi sekarang penting dari pembangunan dampak negatif terutama bagi penduduk miskin harus kita jaga. Karena itu usaha-usaha yang berkaitan bantuan sosial maupun UMKM itu didorong. Jadi diutamakan adalah kelompok penduduk yang rawan terhadap gangguan ekonomi karena kesehatan (terganggu), dan itu adalah kelompok ekonomi kecil, UMKM, dan lain sebagainya," ujarnya.

Sebagai catatan, dalam APBN 2022 Indonesia menargetkan bisa mendapat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Hingga akhr 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 3,5-4%.

"Momentum pemulihan ekonomi kembali menguat setelah terinterupsi varian delta. Untuk 2021, ekonomi diperkirakan tumbuh 3,5-4% dan pada kuartal IV tumbuh di atas 5% karena akselerasi yang kuat," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode Desember 2021, Selasa (21/12/2021).

Foto: Infografis/Semua Karena Delta/Edward Ricardo
INFOGRAFIS, Semua Gara-gara Delta


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AMRO Ungkap Risiko Pembengkakan Rasio Utang RI Terhadap PDB