Foto Internasional

Potret Natal yang Mulai 'Populer' di Arab Saudi

AP Photo, CNBC Indonesia
Senin, 27/12/2021 12:55 WIB

Sejak 2015, Arab Sudi melonggarkan sejumlah aturan yang mengizinkan Natal dirayakan.

1/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Seorang wanita mengenakan masker meninggalkan toko suvenir yang didekorasi untuk Natal dan Tahun Baru di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/12/2021). Negara berpenduduk mayoritas Muslim ini akhir-akhir ini mengalami banyak perubahan dalam hal liberalisasi penggunaan simbol-simbol agama lain dan perayaan hari raya non-Muslim. (AP Photo/Amr Nabil)

2/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Baru-baru ini, pemandangan pohon Natal dengan harga sekitar US$ 3.000 dolar, tjuga mengejutkan warga Arab Saudi. Riyadh seperti ingin menunjukkan betapa tolerannya negara itu terhadap perayaan keagamaan non-Muslim. (AP Photo/Amr Nabil)

3/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Arab Saudi mulai terbuka sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) menjadi pemimpin de facto negara itu. Arab Saudi merangkul budaya global Barat, dari mengizinkan konser bintang pop hingga acara olahraga. Bulan lalu juga Arab Saudi juga mengizinkan adanya pantai bikini, Pure Beach' di negara itu. (AP Photo/Amr Nabil)

4/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Meski begitu, Santa Claus masih belum bisa diizinkan di negeri Raja Salman tersebut. "Mereka hanya ketat dengan Sinterklas," kata seorang penjual kepada WSJ seperti dilansir Trt world, merujuk pada polisi agama negara itu . Ahmed Yosri / Reuters Archive)

5/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Tahun ini, otoritas Saudi bahkan mengizinkan film seperti "Father Christmas Is Back" untuk diputar di kerajaan. Sejak 2018, bioskop Saudi telah diizinkan untuk memutar film internasional. (Tangkapan Layar Arab News)

6/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Seorang warga Italia, Enrico Catania yang tinggal di Arab Saudi mengatakan negara itu kini semakin terbuka dan itu membuatnya merasa betah.  Ia mengaku semuanya dimulai sejak 2015. Ada pelonggaran dari sebelumnya yang tak diizinkan sama sekali. REUTERS/Ahmed Yosri

7/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

"Kami selalu menikmatinya dengan orang-orang terdekat dan tersayang, tetapi ada pelonggaran yang nyata sejak 2015 dalam merayakan budaya yang hampir tidak diizinkan pada periode sebelumnya," kata Catania. REUTERS/Ahmed Yosri

8/8 A woman wearing a mask to protect from the coronavirus leaves a gift shop decorated for Christmas and New Year in Jiddah, Saudi Arabia, Friday, Dec. 25, 2020. (AP Photo/Amr Nabil)

Bukan hanya warga asing, warga asli Arab Saudi juga turut merayakan Natal. Ashwag Bamhafooz, ibu rumah tangga Arab Saudi asal Jeddah, mengaku diundang untuk merayakan Natal bersama teman-teman suaminya dari Filipina. REUTERS/Ahmed Yosri