
Pertamina Sebut Harga LPG Indonesia Masih Di Bawah Tetangga

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menyatakan meski harga LPG Nonsubsidi pada akhir tahun ini mengalami kenaikan. Nyatanya, harga LPG Nonsubsidi itu masih di bawah keekonomian, sehingga harga tersebut masih lebih murah ketimbang negara-negara tetangga lainnya.
Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting menyampaikan, bahwa harga LPG Pertamina masih kompetitif yakni sekitar Rp 11.500 per Kg per 3 November.
Sementara dibandingkan Vietnam, kata Irto, harga LPG mencapai sekitar Rp 23.000 per Kg, Filipina sekitar Rp 26.000 per Kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per Kg.
"Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," terang Irto kepada CNBC Indonesia.
Irto menyampaikan bahwa penyesuaian harga LPG Nonsubsidi yang dilakukan oleh Pertamina ini untuk merespon tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2021.
Di mana, pada November 2021 harga CPA menembus US$ 847 per metrik ton. Harga itu merupakan harga tertinggi semenjak tahun 2014 atau mengalami peningkatan 57% sejak Januari 2021.
"Penyesuaian harga LPG non subsidi terakhir dilakukan tahun 2017. Harga CPA November 2021 tercatat 74% lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu," ungkap Irto
Adapun besaran penyesuaian harga LPG non subsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5% berkisar antara Rp 1.600 - Rp 2.600 per Kg. Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah
"Untuk LPG subsidi 3 Kg yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5% tidak mengalami penyesuaian harga, tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," ungkap dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kado Akhir Tahun: LPG Tabung 12 Kg Jadi Rp 163 Ribu