2021 in Review

Perlahan Tapi Pasti, 'Kiamat' PNS Makin Nyata

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 December 2021 15:10
Infografis, Jokowi Lebih Pilih ‘Robot’ Daripada PNS
Foto: Infografis/ Jokowi Pilih Robot Ketimbang PNS/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembahasan mengenai aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) seakan tak pernah ada habisnya sepanjang tahun ini.

Salah satu isu yang cukup menghebohkan yang menjadi sorotan publik adalah rencana untuk mengurangi jumlah PNS. Wacana PNS akan digantikan oleh robot kembali mencuat.

Dengan kemajuan teknologi yang kian masif, memang banyak yang bertanya apakah aktivitas manusia akan tergantikan dengan teknologi tersebut?

Dalam laporan World Economic Forum, robot, otomatisasi, dan artificial intelligence (AI) diyakini bisa menggantikan pekerjaan manusia. Jumlahnya pun tak main-main, hingga 85 juta orang pada 2025.

Salah satu pekerjaan yang terancam digantikan adalah PNS. Bukan tidak mungkin, tukang foto kopi di instansi atau urusan yang terkait dengan Samsat akan digantikan oleh robot.

Catatan CNBC Indonesia, isu ini pernah mengemuka sejak 2016 lalu, saat gagasan e-government mulai diimplementasikan sebagai sistem pelayanan publik terintegrasi.

Pemerintah sadar betul. persoalan utama yang selama ini menjadi kendala ada birokrasi. Sebagai kepala negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya ikut buka suara terkait hal ini.

"Saya sudah perintahkan ke MenteriPANRB agar birokrasi diganti dengan artificial intelligence. Kalau diganti artificial intelligence birokrasi kita lebih cepat. Saya yakin itu," kata Jokowi, November 2019 lalu.

Dua pekan setelah pernyataan itu, Jokowi menginginkan sistem birokrasi yang cepat, sederhana, dan tak bertele-tele. Pergantian jabatan struktural dengan robot pun bukan mustahil untuk dilakukan.

Jokowi menilai, kecerdasan buatan akan membuat pelayanan birokrasi semakin sederhana. "Dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepat sekali kalau kita pakai AI," katanya.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama mengemukakan transformasi digital yang diinginkan Jokowi sejatinya sudah berlangsung sejak lama.

"Seiring dengan situasi yang tidak pasti dan kompleks, plus pandemi Covid-19, maka transformasi tersebut dipercepat," kata Satya.

Statistik PNS (dok BKN)Foto: Statistik PNS (dok BKN)
Statistik PNS (dok BKN)

Berdasarkan catatan BKN, jumlah PNS per 30 Juni 2021 adalah 4,08 juta orang, di mana porsi terbesar adalah instansi daerah dengan angka 77% atau 3,1 juta orang.

Sementara itu, jumlah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Indonesia mencapai 49 ribu orang dengan komposisi terbesar di daerah sebanyak 95% atau 47 ribu.

Memang, rencana ini tidak akan mengorbankan semua PNS. Apalagi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelumnya telah mengkaji kemungkinan rencana mengganti PNS dengan robot.

Namun, ternyata hal tersebut tidaklah mudah dilakukan mengingat untuk menggantikan pegawai berpangkat Eselon III atau IV membutuhkan sebuah data latih khusus.

Meski demikian, jika rencana ini benar-benar diterapkan maka bukan tidak mungkin jutaan PNS akan kehilangan pekerjaannya. Menteri PANRB Tjahjo Kumolo bahkan sudah melontarkan pernyataan terkait hal itu.

Beberapa waktu lalu, Tjahjo menyebut sebanyak 1,6 juta PNS yang berstatus tenaga pelaksana terancam dirumahkan. Menurutnya, perlu ada penataan ulang khusus tenaga pelaksana.

"Kalau tidak bisa tingkatkan profesionalitasnya, lebih baik kerja di rumah saja sampai pensiun," kata Tjahjo.


(cha/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Ini Bidang PNS yang Bakal Diganti Robot, Apakah Kamu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular