RI Bidik Ekspor Mobil 1 Juta Unit, Sanggup?
Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) telah membangkitkan industri kendaraan bermotor di tanah air.
Bahkan, Gaikindo memastikan industri otomotif domestik telah swasembada kebutuhan kendaraan bermotor roda emat atau lebih. Lantas, apakah RI mampu meraih target untuk mengekspor 1 juta mobil?
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan, saat ini seluruh otoritas yang terlibat sedang mengkaji ulang negara mana yang berpotensi untuk dijadikan tujuan ekspor mobil dari dalam negeri.
Sebab, kata Kukuh, target ekspor 1 juta mobil tersebut ditetapkan saat sebelum adanya pandemi Covid-19. Sementara sekarang ini virus corona terus bermutasi.
"Tujuan-tujuan ekspor itu perlu kita kaji ulang. Karena ada satu negara yang tidak terdampak pandemi. Ekspor berkaitan dengan negara tujuan ekspor," ujarnya kepada CNBC Indonesia seperti dikutip, Minggu (26/12/2021).
Selain itu, dalam mencapai target ekspor 1 juta mobil, Gaikindo juga sedang mencari pasar-pasar baru.
Saat ini, kata Kukuh, perjanjian-perjanjian perdagangan dengan beberapa negara telah terjalin. Gaikidno berharap perjanjian perdagangan ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan ekspor industri kendaraan bermotor.
"Kita mencoba cari-cari pasar baru. Saat ini kita sudah ekspor ke 80 negara. Ini ingin kita tingkatkan," ujarnya.
"Ini sudah dijalankan. Mungkin sekarang sedang dalam tataran kajian, karena ekspor mobil atau produksi mobil tidak seperti membuat kue putu. Kalau kita ekspor tentunya infrastruktur di negara tujuan pun juga sudah memadai," lanjutnya.
Untuk diketahui, Indonesia menargetkan untuk bisa menjadi basis produksi mobil. Sebanyak 1 juta mobil buatan Indonesia ditargetkan bisa dikirim ke luar negeri pada 2025.
Ekspor mobil Indonesia saat ini masih ada di kisaran 300 ribuan unit per tahun. Pada 2019 lalu, Indonesia mengekspor mobil utuh atau CBU (Completely Built Up) sebanyak 332.004 unit.
Pada 2020, angka itu turun 30% akibat terjadinya pandemi virus Corona (Covid-19). Sebagai catatan, sepanjang Januari-Desember 2020 ekspor mobil CBU Indonesia ada di angka 232.175 unit.
Kini, ekspor mobil mulai bangkit kembali. Setidaknya dari Januari sampai November 2021, Mobil CBU (Completely Built Up) dari Indonesia meningkat 29,3% sepanjang Januari - November 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil Indonesia tercatat berada di angka 267.224 unit sepanjang Januari-November 2021.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sendiri beberapa kali melakukan kunjungan kepada beberapa negara untuk melobi pabrikan otomotif agar menambah investasinya di Indonesia dan mengekspor mobil buatan Indonesia ke berbagai negara.
Saat ini, tercatat ada sembilan pabrikan yang mengekspor mobil yang dibuat di Indonesia secara CBU. Daihatsu yang memproduksi dan mengekspor mobil merek Daihatsu, Mazda dan Toyota, menjadi penyumbang ekspor terbanyak dari Indonesia.
Kemudian ada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Hino, DFSK, Hyndai hingga Wuling. Kini, mobil rakitan Indonesia telah dinikmati di lebih dari 80 negara di dunia.
(miq/miq)