FOTO
Begini Wajah Pelabuhan 'Raksasa' Patimban di Subang
Sejumlah mobil terparkir untuk menunggu giliran menaiki kapal di terminal mobil, Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). Terminal mobil Pelabuhan Patimban resmi beroperasi, sekaligus melakukan ekspor mobil pertama kalinya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Pelabuhan yang awalnya dikelola Kementerian Perhubungan lewat penugasan kepada Pelindo ini kini resmi dikelola gabungan perusahaan Indonesia-Jepang, yaitu PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Sehingga Patimban akan dikelola oleh pihak swasta selama kurun waktu 40 tahun dalam ruang lingkup meliputi penyediaan suprastruktur di Pelabuhan Patimban untuk kapasitas terminal petikemas 3,75 juta TEUs dan kapasitas terminal kendaraan sebesar 600.000 CBUs. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Hari ini ekspor dilakukan untuk mengirimkan kendaraan hingga ke Filipina. Ekspor dilakukan dengan kapal MV. Fujitrans World. Kapal ini akan melakukan kegiatan ekspor 1.200 unit kendaraan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Menhub Budi Karya mendapat instruksi dari presiden untuk mendukung produk ekspor lainnya, terlebih yang terhubung dengan UMKM, industri kreatif, pertanian dan produk lain. Dia optimistis ekspor Indonesia dapat bertambah sehingga bisa memberikan layanan yang lebih baik karena dikelola oleh Swasta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran pihak swasta dalam pengembangan Patimban, pelabuhan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan logistik Indonesia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Pelabuhan Patimban resmi beroperasi pada bulan Desember tahun lalu, sejauh ini realisasi kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban telah mencapai 12.335 kendaraan. Hal itu tercatat pada periode Januari-November 2021. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Diharapkan Patimban menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan kawasan di Jawa Barat dengan nama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban, dan Kertajati) Metropolitan yang meliputi enam kabupaten dalam satu kota Cirebon. Karena terhubung dengan pelabuhan dan bandara Kertajati. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
