CT, Tsunami Aceh dan Kisah Kelahiran CT Arsa Foundation
Jakarta, CNBC Indonesia - Bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 menjadi titik awal kelahiran CT Arsa Foundation. Pendiri sekaligus Chairman CT Corp Chairul Tanjung menuturkan, bencana itu mendorongnya memberikan bantuan serta mendirikan tempat tinggal dan sekolah bagi anak-anak korban.
Dengan nama Rumah Anak Madani (RAM), CT bersama dengan berbagai pihak ,khususnya perusahaan di lingkungan CT Corp dan para pemirsa Trans TV, membangun RAM pada 2 Februari 2005 dengan biaya Rp 14 miliar. Sekolah yang kini berkembang menjadi Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation di 2010 ini pun menjadi cikal bakal CT Arsa Foundation.
"8 bulan kemudian, tepatnya pada 25 Desember 2005, seluruh sarana telah rampung, dan anak-anak korban tsunami telah menempati asrama itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu yang meresmikan Almarhum Ibu Ani Yudhoyono dan Presiden Timor Leste," kenang CT dalam acara Global Aceh Solidarity Forum, Minggu (26/12/2021).
Seiring berjalannya waktu, Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara tersebut, menjadi rumah bagi anak-anak di Sumut yang tidak mampu namun memiliki intelegensi yang tinggi.
"Saya patut bangga, karena akhirnya anak-anak Aceh korban bencana tsunami mampu menjadi pribadi yang unggul, beriman, cerdas, berkarakter dan bermanfaat bagi sekitarnya. Para siswanya pun telah menorehkan berbagai penghargaan dan prestasi," kata CT.
Menurut dia, bencana gempa dan tsunami di Aceh menghadirkan hikmah yang besar bagi rakyat Indonesia. Di balik bencana tersebut, tampak gotong royong, solidaritas dan rasa persaudaraan seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama membantu para korban bencana.
"Aceh mengajarkan kita merajut persaudaraan, Aceh mengajarkan kita menjalin solidaritas, dan Aceh mengajarkan kita bahwa selalu ada asa, untuk bangsa yang kita cintai selama kita mau berdoa dan berusaha," ujarnya.
(miq/miq)