Cegah 'Apartemen Hantu' Bos Properti Minta Tunda Proyek Baru

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
23 December 2021 19:07
Ilustrasi Apartemen (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Apartemen (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida mengimbau pengembang untuk menghentikan pembangunan apartemen baru saat ini. Hal ini menyusul adanya fenomena 'apartemen hantu' atau tingkat hunian yang sepi ditambah kondisi pasar yang over supply.

"Kita mengimbau dan sosialisasi ke pengembang untuk tidak melakukan pembangunan apartemen baru kecuali punya target market tertentu," jelasnya dalam Investime CNBC Indonesia, Kamis (23/12/2021).

Dia mencontohkan market tertentu seperti kawasan Transit Oriented Development (TOD) jadi masyarakat yang berminat membeli karena mau berdekatan dengan transportasi umum agar lebih efisien.

Terlebih saat ini penjualan apartemen tengah lesu karena pandemi Covid -19. Insentif PPnBM DTP yang diserap dari pembeli hunian vertikal juga minim karena permasalahan teknis penyerahan unit ke pembeli.

"Jualan apartemen itu break even minimal hanya 60%. Jadi kita sarankan tunda terlebih dulu," Jelas totok.

Senior Manager Coldwell Banker Commercial Angra Angreni mengatakan senada dengan Totok. Dia melihat pasar apartemen sudah kelebihan pasokan, market sewa terbatas sehingga mengurangi minat investasi di apartemen.

"Ini akan menjadi evaluasi bagi pengembang untuk go or no go untuk produk selanjutnya," jelasnya.

Sedangkan untuk pengembang yang sudah memiliki proyek on progress bisa menjadi pertimbangan untuk menunda pembangunan, sampai target pasar benar-benar jelas. Dia menjelaskan market sewa saat ini hilang karena fenomena work form home sehingga pekerja tidak lagi butuh hunian dekat kantor, hingga mahasiswa yang masih belajar secara daring.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apartemen & Kos 'Bunuh' Hotel di Jakarta, Ini yang Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular