Hutama Karya Rampungkan Proyek Strategis 2021, Ini Rinciannya
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Hutama Karya (Persero) merampungkan dan meresmikan beberapa proyek strategis di Indonesia. Proyek infrastruktur tersebut meliputi bandara, jalan tol, hingga pembangkit listrik.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, mengatakan, sepanjang 2021, Hutama Karya (HK) berhasil menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya.
"Pada Maret 2021 Hutama Karya berhasil mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Medan - Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia - Marelan) sepanjang 4,2 Km dan JTTS Ruas Sigli - Banda Aceh seksi 3 (Jantho - Indrapuri) sepanjang 16 Km," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Selain itu, Hutama Karya juga berhasil merampungkan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Juni 2021. Kemudian pada Juli tahun ini, terdapat proyek pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Pada bulan September, Hutama Karya juga berhasil merampungkan Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek Joint Operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan WIKA dan Nindya Karya.
"Lalu RS Mata Manado di pertengahan tahun, serta di akhir November Hutama Karya juga merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro dan telah diresmikan oleh Presiden RI," lanjut Budi.
Hingga akhir tahun 2021, Hutama Karya telah menargetkan penyelesaian beberapa ruas JTTS lainnya yakni JTTS Ruas Pekanbaru - Padang seksi Pekanbaru - Bangkinang sepanjang 31 Km, JTTS Ruas Binjai - Langsa segmen Binjai - Stabat sepanjang 12 Km dan JTTS Ruas Sigli - Banda Aceh seksi 2 sepanjang 6 Km.
Di luar JTTS, tahun ini HK mendapat 22 kontrak baru yang terdiri dari 14 Proyek Infrastruktur (jalan, jembatan, bendungan, dll), 5 Proyek Gedung, dan 3 Proyek EPC. Adapun hingga akhir tahun 2021 terdapat 70 proyek konstruksi yang masih on going yakni 18 Proyek EPC, 12 Proyek Gedung, dan 40 Proyek Infrastruktur yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Pada 2022 mendatang, Hutama Karya juga telah menyiapkan strategi untuk mencapai target yang dicanangkan. Hutama karya akan mempercepat proses pembangunan proyek JTTS serta mempercepat penyelesaian desain dan pembebasan lahan di ruas-ruas prioritas.
"Kami juga akan meningkatkan produktivitas konstruksi pada lahan sudah bebas, mempercepat perizinan yang berkaitan dengan pihak-pihak eksternal seperti Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Barang Milik Negara (BMN)," tutur Budi.
Di sisi lain, Hutama Karya juga fokus pada proyek-proyek non-BUJT lainnya seperti proyek jalan, jembatan, EPC, serta prasarana perhubungan.
"Saat ini, Hutama Karya telah dan akan mengedepankan penggunaan-penggunaan teknologi mutakhir seperti penerapan Building Information Modelling (BIM) dan LiDAR pada setiap tahap perencanaan hingga pembangunan konstruksi," sambung Budi.
Lebih lanjut, Hutama Karya akan berupaya mengoptimalkan peluang perolehan kontrak baru pada proyek-proyek yang berasal dari pemerintah, BUMN, dan swasta. Ke depannya, sebut Budi, perolehan kontrak baru Hutama Karya akan banyak didukung dari proyek non Jalan Tol Trans Sumatera khususnya road & related buildings selaras dengan fokus Hutama Karya untuk menjadi champion pada segmen tersebut.
(pay/pay)