Tanda BBM Premium Dihapus 2022 Kian Nyata, Ini Paparan ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait rencana penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau dikenal dengan merek Premium pada 2022.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengungkapkan, pemerintah kini memasuki masa transisi di mana bensin Premium akan digantikan dengan BBM RON 90 atau Pertalite yang dianggap lebih ramah lingkungan.
"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," jelas Soerja dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (23/12/2021).
Soerja menjelaskan, saat ini bensin Premium hanya digunakan oleh tujuh negara, termasuk Indonesia. Volume yang digunakan pun sangat kecil, diklaim karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM dengan kualitas lebih baik.
Saat ini, kata Soerja, pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," jelas Soerja.
Kementerian ESDM menilai perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14% untuk selanjutnya dengan perubahan ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27%.
Sebelumnya, sumber CNBC Indonesia di lingkungan pemerintahan juga mengungkapkan rencana penghapusan Premium ini dan tinggal menuju persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penghapusan bensin jenis Premium ini juga direncanakan akan disahkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) baru.
"Premium tahun depan sudah tidak ada. Tunggu Perpres keluar," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Kamis (23/12/2021).
Sementara itu, saat dikonfirmasikan kepada PT Pertamina (Persero) selaku badan usaha yang diberikan penugasan menyalurkan bensin Premium, perseroan menuturkan menyerahkan sepenuhnya keputusan rencana penghapusan bensin Premium ini kepada pemerintah karena ini merupakan kewenangan pemerintah.
"Ini kewenangannya ada di pemerintah," ungkap Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia.
Pemerintah berharap Indonesia bisa beralih menuju energi bersih, karena Indonesia bahkan sudah tertinggal dari Vietnam yang sudah menggunakan BBM berstandar Euro 4 dan akan masuk ke standar Euro 5. Sementara Indonesia masih berstandar Euro 2.
Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penyerapan bensin Premium selama Januari hingga November 2021 sebesar 3,41 juta kilo liter (kl) atau hanya sekitar 34,15% dari kuota Premium pada tahun ini sebesar 10 juta kl.
Adapun proyeksi sampai akhir tahun diperkirakan hanya bertambah sekitar 248 kl. Dengan demikian proyeksi konsumsi bensin Premium oleh masyarakat sepanjang tahun ini juga diproyeksi hanya sekitar 34,15% dari kuota 10 juta kl tahun ini.
(wia)