Gara-Gara Corona Anggaran Olimpiade 2020 Jepang Berubah Total

News - Lalu Rahardian, CNBC Indonesia
22 December 2021 20:04
Gold medalist Li Fabin of China, center, stands with silver medalist Eco Yuli Irawan of Indonesia, left, and bronze medalist Igor Son of Kazakhstan, right, after the men's women's kg weightlifting competition in the men's 61kg weightlifting event, at the 2020 Summer Olympics, Sunday, July 25, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Luca Bruno) Foto: Peraih medali emas Li Fabin dari China (tengah) berdiri dengan peraih medali perak Eko Yuli Irawan dari Indonesia, (kiri) dan peraih medali perunggu Igor Son dari Kazakhstan, (kanan) setelah kompetisi angkat besi 61kg putra di Olimpiade 2020, di Tokyo, Jepang, Minggu, 25 Juli 2021. (AP/Luca Bruno)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 merevisi estimasi biaya yang mereka keluarkan untuk penundaan perhelatan pesta olahraga tersebut akibat Covid-19. Biaya hasil revisi menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding sebelumnya, namun masih dalam tren meningkat dibanding usulan anggaran asli yang dibuat pada 2013 lalu.

Dalam estimasi biaya terbaru yang diterbitkan Rabu (22/12/2021), penyelenggara merilis anggaran pra-olimpiade sebesar 1,45 triliun Yen atau setara US$ 12,7 miliar berdasarkan kurs hari ini. Jumlah ini lebih kecil dibanding nilai anggaran yang dirilis pada December 2020 sebesar 1,64 triliun Yen (setara US$14,3 miliar).

Besaran biaya hasil revisi untuk penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi itu dua kali lipat lebih tinggi dibanding nilai yang diajukan Komite Jepang kepada Komite Olimpiade Internasional pada 2013, yaitu 734 miliar Yen.

Mengutip AFP, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berkata mereka berhasil menekan pengeluaran karena penyederhanaan format acara dan batalnya pemakaian anggaran untuk menjamu jutaan calon penonton yang sebelumnya diprediksi akan datang ke Jepang.

Akan tetapi, pemasukan yang diterima juga berkurang lantaran adanya larangan penonton untuk menyaksikan berbagai pertandingan Olimpiade 2020. Penonton dilarang di hampir seluruh pertandingan, dan hal itu diestimasikan mengurangi pendapatan dari penjualan tiket hingga sekitar 90 miliar Yen.

Sebagai catatan, Olimpiade Tokyo 2020 telah digelar pada musim panas lalu yaitu 23 Juli - 8 Agustus 2021. Pesta olahraga terbesar di dunia ini digelar di bawah pengawasan dan penerapan protokol yang ketat akibat pandemi Covid-19.

Olimpiade 2020 terselenggara setelah Tokyo mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang parah jelang dimulainya acara tersebut. Awalnya, Olimpiade Tokyo dikhawatirkan memperburuk pandemi di Jepang dan dunia.

Akan tetapi, akhirnya Olimpiade dan Paralimpiade terselenggara dengan lancar dan menghibur para penggemar olahraga. Kontingen Jepang pada Olimpiade 2020 tercatat meraih 58 medali-termasuk 27 emas-dan itu menjadi capaian tertinggi negara tersebut sepanjang sejarah mengikuti Olimpiade.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Di Tengah Olimpiade, Covid-19 di Jepang Tembus 10.000 Kasus


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading