Manisnya Durian Runtuh, Menkeu Batal Tambah Utang Rp 263 T

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
22 December 2021 13:55
Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)
Foto: Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ibarat dijatuhi 'durian runtuh' akibat kenaikan harga komoditas unggulan hingga akhir bulan lalu. Ini tercermin dari penerimaan negara yang kembali mencatatkan capaian yang baik.

Kementerian Keuangan mencatat, hingga akhir November 2021 penerimaan negara telah tercapai Rp 1.699,4 triliun atau sudah terpenuhi 97,5% dari target Rp 1.743,6 triliun. Penerimaan ini tumbuh 19,4% year on year (yoy).

Catatan positif ini membuat pemerintah berhasil mengurangi penarikan utang yang cukup signifikan hingga Rp 263,5 triliun. Utang dalam hal ini bersumber dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

"APBN mulai pulih dengan penerimaan negara alami penguatan luar biasa sehingga tahun ini kita mengurangi penerbitan utang kita hingga Rp 263 triliun," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa.

Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)Foto: Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)
Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)

Menurutnya, untuk pembayaran utang hingga akhir tahun akan dimaksimalkan dengan hasil kerjasama melalui SKB III dengan Bank Indonesia (BI). Juga melalui Kas Negara yang masih tersisa hingga mengoptimalkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

Lebih lanjut, pengurangan penerbitan SBN ini turut membuat defisit anggaran jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di November 2020 defisit mencapai 5,73% dari PDB atau Rp 885,1 triliun, dan di November 2021 turun menjadi 3,6% dari PDB atau Rp 611 triliun.

Ini juga membuat pembiayaan anggaran makin berkurang. November 2020 pembiayaan anggaran mencapai Rp 1.101,5 triliun dan hingga akhir bulan lalu hanya Rp 642,6 triliun.

"Ini adalah cerita mengenai pemulihan ekonomi dan APBN yang mulai alami penyehatan kembali karena Covid-19 yang menghantam semua baik rakyat, sosial, ekonomi dan APBN," jelasnya


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selamat Sri Mulyani! APBN Pulih, Tarik Utang Turun Rp 263 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular