Rata dengan Tanah, Melihat Topan Rai Hantam Filipina
Seorang pria berdiri di atas sisa rumahnya yang rusak akibat topan Rai, di Kota Surigao, Surigao del Norte, Filipina. (via REUTERS/JILSON TIU/GREENPEACE)
Seperti dilansir Reuters, Selasa (21/12/2021), terjangan topan super Rai membuat atap gedung terkoyak, menumbangkan pepohonan dan tiang listrik, merusak rumah-rumah yang terbuat dari kayu, menghancurkan hasil panen dan memicu banjir di desa-desa setempat. (via REUTERS/JILSON TIU/GREENPEACE)
Area tepi pantai Filipina, termasuk kota Surigao, terdampak parah topan ini. "Situasi kami sangat membuat putus asa," ucap salah satu pedagang kaki lima di kota Surigao, Ferry Asuncion. (via REUTERS/ERWIN MASCARINAS/GREENPEACE)
Kepolisian Nasional Filipina menuturkan sedikitnya 375 orang tewas dan 56 orang lainnya masih hilang akibat topan super Rai. Disebutkan juga bahwa sekitar 500 orang mengalami luka-luka. (via REUTERS/JILSON TIU/GREENPEACE)
Lebih dari 380.000 orang mengungsi dari rumah masing-masing dan resor tepi pantai setempat saat topan super Rai menerjang pada Kamis (16/12) pekan lalu. Salah satu pulau yang terdampak paling parah adalah Bohol, di mana Gubernur Arthur Yap menyebut sedikitnya 93 orang tewas. (via REUTERS/JILSON TIU/GREENPEACE)
Kehancuran besar juga dilaporkan terjadi di Pulau Dinagat dan Mindanao. Kepolisian melaporkan 167 orang tewas di area Caraga, yang mencakup Dinagat, Siargao dan bagian timur laut Mindanao. Sedikitnya 14 orang tewas di Pulau Dinagat, yang menurut pejabat informasi setempat, Jeffrey Crisostomo, area tersebut 'rata dengan tanah'. (via REUTERS/PHILIPPINE COAST GUARD)
Ribuan personel militer, kepolisian, penjaga pantai dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke area-area terdampak sambil menyalurkan pasokan makanan, air dan obat-obatan. Sementara alat berat dikerahkan untuk membersihkan ruas jalanan yang terblokir akibat dampak topan. (via REUTERS/JILSON TIU/GREENPEACE)
