
Demi Mobil Listrik, Eropa Mulai Gali 'Harta Karun' Berharga

Jakarta, CNBC Indonesia - Portugal dikabarkan akan menyetujui penambangan lithium sebagai bahan utama kendaraan listrik. Hal ini dinilai akan mengurangi ketergantungan Eropa pada sumber karbon dari luar.
Menurut laporan AFP, perusahaan minyak Portugal bernama Galp Energia dan pembuat baterai listrik Swedia bernama Northvolt, sepakat untuk mendirikan salah satu kilang lithium terbesar di Eropa di Portugal utara.
Regulator lingkungan Portugal akan memutuskan hasil persetujuan tambang lithium baru tersebut pada awal 2022. Jika disetujui, Portugal dikabarkan menjadi negara di Eropa yang memiliki cadangan lithium terbesar.
Selain nikel dan kobalt, lithium memang menjadi bahan baku yang bernilai, lantaran lithium merupakan elemen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik. Beberapa tahun terakhir, permintaan lithium juga mulai meningkat karena banyak produsen kendaraan yang berlomba memproduksi kendaraan ramah lingkungan, serta banyak pemerintah di dunia yang mendorong untuk menghentikan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil.
Penambangan lithium di Portugal menjadi hawa segar bagi benua Eropa untuk menjadi independen dalam hal sumber daya. Karena diketahui, saat ini tambang lithium hanya dimiliki oleh Australia dan Amerika Selatan.
Rantai pasokan lithium sendiri kini masih dikuasai oleh negara China, dengan menguasai lebih dari 40 persen produksi lithium dunia dan hampir 60 persen kapasitas penyulingan lithium global.
Namun, dominasi China ini dapat ditekan jika kerja sama Galp Energia dan Northvolt membuahkan hasil. Dengan biaya sekitar 700 juta euro ($ 787 juta), fasilitas tersebut akan memproses bijih yang cukup untuk memproduksi baterai untuk sekitar 700.000 kendaraan listrik per tahun pada tahun 2026.
Sebelum membuka tambangnya sendiri, Galp Energia dan Northvolt berencana untuk mengamankan pasokan lithium dari perusahaan pertambangan Inggris Savannah terlebih dahulu. Deposit tersebut dapat menyediakan lithium yang cukup untuk 600.000 kendaraan listrik per tahun selama sepuluh tahun.
Perusahaan Portugis Lusorecursos, tahun ini juga mengajukan studi dampak lingkungan untuk membuka tambang kedua di kota tetangga yang akan memiliki fasilitas pemurnian sendiri.
Menteri Lingkungan Portugal, Joao Pedro Matos Fernandes, menyambut baik daya apung sektor pertambangan dan mengatakan pemerintah menetapkan strategi industrinya pada sumber daya alam Portugal.
Badan Energi Internasional memperkirakan, permintaan global untuk lithium akan meningkat sebesar 42 persen antara tahun 2020 dan 2040.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Diam-diam Mulai Gali Harta Karun Rp43.500 T Afghanistan