
Siap-siap! PGN Bakal Salurkan Gas ke DKI Lewat Kereta API

Jakarta, CNBC Indonesia - Subholding gas PT Pertamina (Persero) yakni PT PGN Tbk (PGAS) mencatat realisasi jaringan gas (jargas) di Provinsi DKI Jakarta baru mencapai 70%.
Untuk terus menambah jumlah realisasi penggunaan jargas. PGN sudah menyiapkan strategi untuk menyalurkan jargas. Diantaranya melakukan kerjasama dengan PT KAI (Persero) untuk menyalurkan jargas tersebut.
"Kerjasama dengan KAI, LNG (Liquefied Natural Gas) nanti yang kami akan support ke jaringan gas rumah tangga. Akan kerjasama dengan KAI membawa kargo LNG melalui jalur kereta api," jelas Haryo, Senin (20/12/2021).
PGN memandang dengan bekerjasama dengan KAI, penyaluran jargas LNG akan lebih mudah. Karena stasiun-stasiun kereta api di Jakarta berada di tengah kota.
"Kalau stasiun kereta api kami jadikan hub untuk pasokan kami. Insya Allah jadi lebih mudah untuk membangun jaringan pipa ke masyarakat atau rumah tangga di kota-kota tersebut," tuturnya.
"Harapannya ke depan, dengan mengguritanya jaringan pipa kami melalui hub di stasiun kereta api, yang itu pasti ada di tengah kota. Ini lebih efektif dan optimal," kata Haryo melanjutkan.
Sebelumnya, dalam kerjasama kedua belah pihak. PGN dan KAI sudah melakukan uji dinamis teknologi LNG sebagai bahan bakar pada satu kereta yang akan dipakai untuk melayani penumpang trayek Jakarta - Surabaya.
Asal tahu, Uji Dinamis merupakan rangkaian pilot project untuk mengurangi pengurangan solar bersubsidi.
Adapun konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar LNG ini menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF), sehingga kereta yang awalnya berbahan bakar solar menjadi beroperasi dengan campuran dua bahan bakar (gas dan solar). Gas digunakan sebagai bahan bakar utama, sedangkan solar sebagai pemantik api dan membantu dalam lubrikasi serta pendingin ruang bakar.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, PGN Heru Setiawan menjelaskan bahwa sebelum dilaksanakannya Uji Dinamis, telah dilaksanakan Uji Statis pada kereta pembangkit saat mesin dalam keadaan diam. Hasil dari Uji Statis menunjukkan bahwa adanya efisiensi kinerja mesin yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar solar.
"Keberhasilan uji coba statis akan didukung dengan pelaksanaan uji coba dinamis, dimana operasional mesin di-test pada kondisi yang sebenarnya. Tujuannya untuk mengkonfirmasi hasil dari uji statis dan menguji ketahanan system DDF di kondisi operasional," ujar Heru, Kamis (16/12/2021).
Manfaat bahan bakar LNG pada kereta api yang akan dirasakan diantaranya efisiensi biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan mesin gas lebih rendah, sinergi BUMN, utilisasi angkutan barang, dan potensi pemanfaatan lahan stasiun milik PT KAI untuk pemanfaatan energi ramah lingkungan (green energy).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Resmikan Jaringan Gas Rumah Tangga di Batam