
Omicron Menggila! Amerika Bakal Kena Blacklist Sohib Dekat

Jakarta, CNCB Indonesia - Israel kini dihantam gelombang ke-5 Covid-19 karena Omicron. Warga didesak bekerja dari rumah (work from home/WFH) dan meningkatkan vaksinasi Covid-19.
Kementerian Kesehatan mencatat 134 kasus Omicron yang dikonfirmasi dan 307 kasus dugaan lainnya. Dari jumlah tersebut, 167 memperlihatkan gejala.
Perdana Menteri Naftali Bennett memperingatkan akan ada kenaikan kasus dalam beberapa minggu. "Waktu yang kita beli hampir habis," kata Bennett dikutip dari Reuters, Senin (20/12/2021).
Ia menjelaskan memang jumlah kasus saat ini tak terbilang tinggi. Namun Omicron, tegas dia, sangat menular dan bisa menggandakan diri dengan cepat.
"Varian ini sangat menular, menggandakan dirinya sendiri setiap dua sampai tiga hari, seperti yang kita lihat di seluruh dunia. Bisa dikatakan bahwa gelombang kelima telah dimulai," ujarnya lagi.
Israel sebelumnya telah melakukan aksi cepat dengan melarang sejumlah pelancong asal negara terdeteksi Omicron masuk. Minggu, Komite Penasihat Kementerian Kesehatan merekomendasikan agar Israel menambahkan Amerika Serikat (AS) ke daftar negara "merah" yang warganya tidak dapat terbang tanpa izin khusus.
AS sendiri kini mengalami kenaikan kasus Covid-19 karena Omicron. Akhir pekan lalu, 17 Desember, AS mencatat 163.707 kasus baru sengam 1.653 kematian, dikutip dari Worldometers.
Presiden AS Joe Biden juga meminta warga segera divaksin dan mengambil suntikan booster. AS mencatat total kasus Covid-19 sebanyak 51 juta dengan 827 ribu kematian sejak pandemi mewabah.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget, Ini 5 Senjata Iran yang Ditakuti AS-Israel