
Top Erdogan, UMR Turki Naik 50%

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki akan menaikkan upah minimumnya sebesar 50% menjadi 4.250 lira atau sekitar Rp 3,8 juta per bulan tahun depan. Presiden Tayyip Erdogan mengatakan langkah ini diambil untuk mengatasi jatuhnya mata uang dan lonjakan inflasi, Kamis (16/12/2021).
Nilai dolar dari upah minimum 2021, sekitar 2.825 lira (Rp 2,5 juta) per bulan, telah jatuh menjadi US$ 185 (Rp 2,6 juta) dari US$ 380 (Rp 5,4 juta) pada awal tahun karena krisis mata uang. Kejadian kedua di Turki dalam empat tahun.
Kebijakan Erdogan yang tidak ortodoks untuk memotong suku bunga dalam menghadapi kenaikan harga telah memicu aksi jual di lira. Sejak awal bulan lalu saja, lira turun 40%.
"Dengan kenaikan ini, saya percaya bahwa kami telah menunjukkan tekad kami untuk melindungi karyawan kami dari kehancuran dalam menghadapi kenaikan harga," kata Erdogan, menambahkan upah akan menjadi yang tertinggi yang pernah ada, dikutip dari Reuters. Erdogan mengatakan pemerintah juga akan menaikkan pajak upah minimum untuk meringankan beban pengusaha.
Inflasi melonjak di atas 21% bulan lalu dan diperkirakan akan mencapai 30% tahun depan. Sebagian besar karena penurunan mata uang, yang mendorong harga impor.
Erdogan berbicara setelah bank sentral kembali memangkas suku bunga kebijakannya, sebesar 100 basis poin menjadi 14%, sebagai bagian dari program ekonomi barunya yang menekankan ekspor, kredit, dan pertumbuhan menjelang pemilihan umum pada 2023. Lira jatuh sebanyak 5,6% ke rekor terendah 15,6890 versus dolar setelah penurunan suku bunga itu.
"Mata uang kami dikenal, dan itu adalah lira, dan kami tidak akan membiarkannya ditelan," kata Erdogan lagi. "Kami bertekad untuk mengakhiri ketidakpastian yang muncul akibat fluktuasi nilai tukar dan kenaikan harga selangit sesegera mungkin."
Runtuhnya lira telah menjungkirbalikkan anggaran dan rencana rumah tangga, sementara melonjaknya harga secara keseluruhan telah menarik reaksi. Orang Turki telah melihat pendapatan mereka terkikis sejak bank sentral, di bawah tekanan dari Erdogan, mulai memangkas suku bunga pada bulan September.
Erdogan mengatakan stabilitas akan dipastikan dengan langkah-langkah baru dalam beberapa hari mendatang. Tetapi tidak merinci apa saja langkah yang akan diambilnya.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Berkuasa di Turki 20 Tahun Lebih, RI Diuntungkan?