Internasional

Harap Mingkem, Kim Jong Un Larang Ketawa 11 Hari Warga Korut

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
17 December 2021 08:29
FILE - In this undated file photo provided by the North Korean government on July 30, 2021, North Korean leader Kim Jong Un attends a workshop of the commanders and political officers of the Korean People's Army, in Pyongyang, North Korea. U.N. human rights investigators have asked North Korea to clarify whether it has ordered troops to shoot on sight any trespassers who cross its northern border in violation of the country's pandemic closure. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

CNBC Indonesia - Ada -ada saja aturan yang dibuat pemerintah Korea Utara (Korut). Kali ini, negeri pimpinan Kim Jong Un itu memerintahkan warga untuk tidak tertawa selama 11 hari ke depan.

Dalam laporan Radio Free Asia, Selasa (14/12/2021), warga negara dilarang menunjukkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum. Korut sedang memperingati 10 tahun kematian Pemimpin Korut kedua sekaligus ayah dari Kim Jong Un, Kim Jong Il.



"Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi," ujar seorang penduduk kota perbatasan timur laut Sinujiu, dikutip Jumat (17/12/2021).

Sumber itu mengatakan bahwa belanja bahan makanan juga dilarang pada hari peringatan itu sendiri. Apabila ini dilanggar maka akan ada konsekuensi yang sangat berat.

"Dulu banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," tambah sumber tersebut.

Untuk menertibkan aturan ini, Pyongyang juga meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan ketat. Polisi akan memperhatikan setiap orang yang tidak memperlihatkan perasaan berduka di depan umum

"Mulai hari pertama Desember, mereka memiliki tugas khusus untuk menindak mereka yang merusak suasana berkabung bersama," kata sumber kedua yang meminta identitasnya disembunyikan.

"Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali."

Kim Jong Il sendiri wafat pada 17 Desember 2011 lalu. Ia menggantikan ayahnya, pendiri nasional Kim Il Sung, ketika Kim senior meninggal pada tahun 1994. Setelah Kim Jong Il wafat, tahta kepemimpinan negara itu jatuh kepada Kim Jong Un.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Tak Pamerkan Rudal Balistik di HUT Korut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular