
Kereta Cepat Pertama di ASEAN Target Angkut 1 Juta Orang

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan kereta cepat China-Laos menargetkan akan mendapatkan 1 juta penumpang pada musim libur imlek 2022 mendatang. Hal ini beriringan dengan kebijakan Laos yang akan membuka pintunya pada Januari 2022.
Mengutip Channel News Asia, sejak dibuka pada 3 Desember 2021, media pemerintah China melaporkan bahwa lebih dari 300.000 penumpang telah melakukan perjalanan di jalur rel sisi China. Selain itu, layanan pengiriman barang pun juga sudah dimulai antara kedua negara melalui akses itu.
Pilihan Redaksi |
"Angkutan kargo sudah dimulai. Lebih dari 100 juta yuan barang telah dibawa melalui jalur antara China dan Laos pada Rabu," lapor media pemerintah China. "China akan menggandakan jumlah kereta kargo di jalur tersebut selama hampir enam minggu sekitar Tahun Baru Imlek."
Laos mengatakan minggu ini akan dibuka kembali untuk turis pada 1 Januari. Kereta itu nantinya diharapkan membawa stimulus ekonomi baru bagi 5 provinsi negara itu yang dilintasi.
Proyek kereta cepat China-Laos itu menghubungkan Kota Kunming di barat daya China dengan ibu kota Laos, Vientiane. Proyek yang bernilai US$ 6 miliar atau setara Rp 86 triliun itu merupakan tonggak penting dalam jaringan perdagangan dan infrastruktur Sabuk dan Jalan China (OBOR) yang diperjuangkan oleh Presiden Xi Jinping. Meski begitu, para ekonom telah memperingatkan bahwa proyek, yang diluncurkan pada 2015, dapat menambah berat beban utang luar negeri Laos.
China sendiri berharap bahwa bahwa jalur sepanjang 1.000 km itu pada akhirnya dapat diperpanjang. Beijing menargetkan kereta cepat itu bisa merambah hingga Malaysia dan Singapura
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow, China Luncurkan Kereta Peluru Maglev Tercepat di Dunia