Gimana Mr Erdogan, Lira Merosot Lagi Nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Turki, Lira, kembali terperosok ke posisi terendah baru. Hal ini terjadi karena kebijakan bank sentral Turki untuk kembali memotong tingkat suku bunga yang berlaku di negara itu dari 15% ke 14%.
Dalam data terbaru setelah pengumuman pemotongan ini pada Kamis, (16/12/2021), satu dolar AS diperdagangkan dengan nilai 15,35 lira atau anjlok 4% bila dibandingkan dengan sebelumnya. Ini jauh dengan tiga lira pada tahun 2016 dan 7,43 lira pada 1 Januari lalu.
Penurunan ini sendiri terjadi saat Negeri Anatolia itu sedang mengalami inflasi. Tingkat tahunan inflasi Turki bahkan menyentuh 20% dan diprediksi semakin lebih tinggi pada beberapa minggu ke depan.
Pilihan Redaksi |
"Pernyataan terlampir menunjukkan bahwa siklus pelonggaran akan terhenti awal tahun depan tetapi, meskipun demikian, lira akan tetap di bawah tekanan dan kontrol modal kemungkinan besar," kata konsultan Capital Economics dalam sebuah catatan penelitian.
Pemotongan suku bunga ini sendiri linear dengan keinginan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memotong suku bunga yang ia anggap buruk bagi perekonomian. Meski begitu, banyak warga Turki yang jatuh miskin akan kebijakan ini.
Seorang pejabat senior Barat mengatakan Erdogan memang sangat ketat dalam hal prinsip ekonominya. Bahkan, ia sengaja memecat beberapa pejabat senior bank sentral yang berseberangan dengan paham suku bunga rendahnya itu.
"Tidak ada seorang pun di sekitarnya lagi yang dapat mengendalikan keyakinan fundamentalnya ini, apakah itu berasal dari prinsip-prinsip Islamnya, atau mentalitas penjaga toko, atau kombinasi keduanya. Dia benar-benar berpikir ini akan berhasil," kata pejabat Barat itu dik
(tps/tps)