
Ada Omicron, BI Masih Yakin PDB RI Q4 Tumbuh di atas 4,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah munculnya kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Bank Indonesia (BI) masih meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi di tanah air akan mencapai lebih dari 4,5% pada kuartal IV-2021. Apa alasannya?
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 akan terus membaik, terlihat dari berbagai data yang ada.
Perry memerinci, perkembangan sejumlah indikator ekonomi di Indonesia seperti surplus neraca pembayaran sebesar US$ 3,5 miliar per November 2021. Selain itu juga cadangan devisa sebesar US$ 145,9 miliar pada November 2021. Serta neraca transaksi berjalan diperkirakan pada kisaran surplus 0,3% hingga defisit 0,5% dari PDB pada 2021 dan defisit 1,1% hingga 1,9% pada 2022.
"Perkiraan kami bisa di atas 4,5% pada kuartal IV-2021. Kami akan memantau indikator-indikator perbaikan ini termasuk di akhir tahun dalam rangka natal dan tahun baru dan ekspansi fiskal yang meningkat pesat di akhir tahun," jelas Perry dalam konferensi pers, Kamis (16/12/2021).
Ia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai angka tersebut meski ada kasus varian omicron di dalam negeri.
Menurut Perry, seluruh dunia memantau varian omicron dengan saksama. Namun Indonesia punya modal besar yaitu keberhasilan mengendalikan varian sebelumnya, varian delta.
"Kami meyakini dan mengapresiasi pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, Pak Luhut (Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi), dan Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin), dan seluruh petugas. Kami mengapresiasi bagaimana langkah-langkah yang ditempuh bahwa penanganan Covid-19 akan terus dilakukan," ujarnya.
"Mari dukung langkah bersama agar varian ini bisa dikendalikan. Varian delta kasus sudah rendah tetap terjaga. Mari bersama menaati dan disiplin protokol kesehatan," kata Perry melanjutkan.
Adapun BI memproyeksi laju perekonomian tumbuh di kisaran 3,2% hingga 4% pada 2021. Sedangkan pada tahun depan di kisaran 4,7% hingga 5,5%.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Uang-uang Langka yang Dijual Ratusan Juta