FOTO

Kacau Balau, Jualan Kembang Api Tahun Baru 2022 Suram!

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
Kamis, 16/12/2021 14:55 WIB

Pengakuan pedagang di Pasar Pagi, Jakarta biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM.

1/6 Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan kembang api tersebut menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pantauan dilokasi, para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM dll

Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omset penjualan kembang api terus menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

2/6 Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan kembang api tersebut menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pantauan dilokasi, para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM dll

Para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

3/6 Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan kembang api tersebut menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pantauan dilokasi, para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM dll

Para pedagang kembang api lainnya menjajakan barang dagangan mereka menggunakan meja-meja dan dus kembang api. Ada banyak jenis kembang api yang dijajakan di setiap meja jualan mereka. "Ini lebih dari 20 jenis kembang api dan petasan," kata Idris. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

4/6 Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan kembang api tersebut menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pantauan dilokasi, para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM dll

Kembang api berbagai jenis itu dijual dengan harga beragam. Ada jenis pop-pop, gasing, hingga roman candle shot yang bisa menyala di udara.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

5/6 Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan kembang api tersebut menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pantauan dilokasi, para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM dll

Pedagang lainnya menjelaskan, setiap kembang api itu dijual dengan harga grosir. Sebab, biasanya para pembeli membeli kembang api untuk dijual lagi. "Harga buat jual lagi, walaupun kaki lima tapi harga grosir," kata salah satu pedagang. Untuk satu dus kecil kembang api pop-pop dijual dengan harga Rp 55.000 sedangkan kembang api isi 5 bungkus dibanderol seharga Rp 15.000, harganya beda-beda tergantung jumlah (kembang api) tiap bungkusnya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

6/6 Pembeli memilih kembang api di Pasar Asemka, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan kembang api tersebut menurun hingga 60 persen lebih karena adanya larangan berkerumun dan menggelar perayaan malam Tahun Baru 2022 sebagai pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pantauan dilokasi, para pedagang menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover Pasar Pagi hingga pinggir jalan. Salah satu pedagang, Idris (39) menyebut penjualan kembang api terus menurun pada tahun 2020, 2021 hingga 2022, biasanya 3 minggu sebelum tahun baru pesanan sudah mulai meningkat tapi sekarang belum ada karena ada PPKM dll

Ditoko lain, penjual kembang api sama seperti pedagang pinggir jalan mengeluhkan sepinya. Menurut Herti, "biasanya masuk bulan Desember itu pesanan mulai meningkat, saat ini kita masih kirim-kirim untuk keluar daerah," Jelasnya (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)