Pesan Luhut ke Hong Kong: Kalau Investasi Harus Ikuti Aturan
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia terbuka dengan investasi dari negara manapun, termasuk Hong Kong. Namun, negara tersebut perlu mengikuti ketentuan yang ada.
"Kalau mau investasi di Indonesia, yang penting harus menerapkan rule of thumb (panduan) yang sudah kami tentukan," kata Luhut dalam seminar bertajuk "Capturing Indonesia's Investment Opportunity In The New Normal Era" di awal pekan ini.
Konsep tersebut mencakup investasi yang ramah lingkungan, melibatkan penduduk dalam negeri, industri mampu memberikan nilai tambah, serta harus ada transfer teknologi.
"Pendampingan peningkatan kapasitas untuk masyarakat setempat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka menjadi isu penting," ujar Luhut seperti dikutip laman resmi Kemenko Marves, Kamis (16/12/2021).
Untuk mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia dan Hong Kong, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan hubungan yang sudah ada. Indonesia memiliki peluang investasi di berbagai bidang, seperti hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi hijau, Energi Baru Terbarukan (EBT), dan penurunan emisi karbon.
"Sekarang kami mulai fokus untuk bergerak mewujudkan energi hijau," kata Luhut.
Indonesia memang kaya akan cadangan nikel, bauksit, tembaga, dan timah yang di masa mendatang dapat dimanfaatkan serta memberi nilai tambah untuk pemurnian dan pengolahan produk. Sumber daya tersebut pun salah satunya dapat digunakan untuk memproduksi baja dan baterai, baik yang berbahan dasar nikel maupun nonnikel.
Baterai tersebut pun mendukung kebutuhan green transportation seperti untuk pengembangan mobil listrik. Secara total, nilai investasinya pun mencapai US$13,5 miliar dengan kapasitas 12.424.196 ton/tahun. Negara lain, termasuk Hong Jong bisa masuk dalam investasi ini.
Konsul Jenderal RI untuk Hongkong, Ricky Suhendar mengatakan selama ini, kerja sama bilateral Indonesia-Hongkong telah berjalan dengan baik dan di masa mendatang perlu diperkuat lagi.
"Kita memerlukan sifat tangkas dan adaptif untuk dapat melewati pandemi Covid-19," ujarnya.
(miq/miq)