Internasional

China-Rusia Makin Mesra, Xi Jinping & Putin Ketemu Muka

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
16 December 2021 07:54
Russian President Vladimir Putin and Chinese President Xi Jinping attend the Tsinghua University’s ceremony at Friendship Palace in Beijing, China April 26, 2019. Kenzaburo Fukuhara/Pool via REUTERS
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin berjalan bersama Presiden China Xi Jinping (Kenzaburo Fukuhara/Pool via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia- China dan Rusia sepertinya semakin mesra menolak campur tangan Barat dan membela kepentingan masing-masing. Ini terbukti dengan pertemuan virtual kedua pemimpin negara, Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin, Rabu (15/12/2021).

Keduanya menggarisbawahi bagaimana permusuhan dengan Amerika dan sekutu membawa Beijing dan Moscow lebih dekat satu sama lain. China dan Rusia juga menyebut akan meningkatkan upaya bersama untuk lebih efektif menjaga kepentingan keamanan kedua belah pihak.



"Saat ini, kekuatan internasional tertentu dengan kedok 'demokrasi' dan 'hak asasi manusia' sedang mencampuri urusan dalam negeri China dan Rusia. Dan, secara brutal menginjak-injak hukum internasional dan norma-norma hubungan global yang diakui," kata Xi di kesempatan itu, dimuat Xinhua, Kamis (16/12/2021).

"China dan Rusia harus meningkatkan upaya bersama mereka untuk lebih efektif menjaga kepentingan keamanan kedua belah pihak."

Hal send juga diakui ajudar Kremlin Yuri Ushakov. China disebut memahami kekhawatiran Moskow dan menawarkan dukungan jaminan keamanan mengikat ke Rusia dari Barat.

"Sebuah model kerja sama baru telah dibentuk di antara negara-negara kita, berdasarkan antara lain, pada prinsip-prinsip seperti tidak mencampuri urusan dalam negeri dan menghormati kepentingan satu sama lain," kata Putin dikutip Reuters.

Hubungan AS ke China dan Rusia memang menegang. China berkonflik dengan AS multi dari perdagangan, Hong Kong, Xinjiang, Laut China Selatan (LCS) dan yang terakhir Olimpiade Beijing 2022.

Rusia juga berseteru sol Crimea di Laut Hitam yang diperebutkan dengan Ukraina. Konflikt ini menyeret AS dan NATO masuk arena ketakutan Kiev atas potensi serangan militer Moskow.

Sementara itu, Rusia dan China juga menargetkan perdagangan bilateral melampau US$ 200 miliar dalam waktu dekat. Selama 11 bulan ini, perdagangan keduanya naik 31% menjadi US$123 miliar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tembus Sampai ke Rusia, China Resmikan Jembatan 2.215 Meter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular