Internasional

Awas Utang AS 'Meledak'! Tembus Rp 400.000 T, Mau Nambah Lagi

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
15 December 2021 13:50
Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: Amerika Serikat (AP/Carolyn Kaster)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kongres Amerika Serikat (AS) meloloskan undang-undang kenaikan plafon utang pemerintah federal AS, Selasa malam (14/12/2021) waktu setempat. Ini artinya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden bisa menambah utangnya lagi guna menghindari default (gagal bayar) untuk pertama kalinya.

Di Senat dan DPR AS, partai pendukung pemerintah Demokrat menang tipis atas oposisi Partai Republik. Di Senat aturan ini lolos dengan 50 vs 49 suara sedangkan di DPR 221 vs 2019.



UU sendiri sudah dikirimkan ke Gedung Putih dan tinggal menunggu tanda tangan Biden. Jika resmi diteken, plafon utang AS akan meningkat sekitar US$ 2,5 triliun atau sekitar Rp 35 ribu triliun, dari US$ 28 triliun menjadi US$ 31,4 triliun.

Mengutip US Debt Clock, utang AS dalam polisi real time kini sudah mencapai US$ 29 triliun atar sekitar Rp 415.000 triliun. Utang ini sekitar 125% dari PDB AS.

Ketok palu UU kenaikan plafon udang ini dilakukan di detik-detik terakhir pemerintah Biden kehabisan uang, Rabu (15/12/2021) ini. Beberapa kali Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengirim surat ke kongres untuk menaikkan batas pinjaman federal.

Dalam suratnya 17 November, Yellen mengatakan sumber daya yang tersedia tidak mencukupi untuk membiayai operasi pemerintah AS. Ia mendesak kongres menaikkan atau menangguhkan aturan yang membatasi utang pemerintah sesegera mungkin.

"Ada skenario di mana Departemen Keuangan akan dibiarkan dengan sumber daya yang tersisa tidak mencukupi untuk terus membiayai operasi pemerintah AS di luar tanggal ini," tulisnya ke Ketua DPR Nancy Pelosi, dikutip dari The New York Times, kala itu.

"Untuk memastikan kepercayaan penuh dan kredit dari Amerika Serikat, sangat penting bahwa Kongres menaikkan atau menangguhkan batas utang sesegera mungkin."

Ia pun kembali menekankan, jika anggota parlemen gagal melakukannya sebelum tanggal yang disebut, pemerintah AS akan default untuk pertama kalinya. Yellen memperkirakan default akan menyebabkan resesi dan membahayakan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.


Sebelumnya kenaikan plafon utang ini dikecam Partai Republik. Pasalnya utang AS sudah terlalu tinggi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Bentar Lagi Utang AS 'Tembus Langit', Rp 400.000 T Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular