Simak! Ini Jumlah Inisiatif Optimalisasi Biaya Hulu Migas

Cantika Adinda Putri, Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
15 December 2021 12:10
INFOGRAFIS, 10 Kkks Utama Produksi Minyak
Foto: Infografis/10 Kkks Utama Produksi Minyak/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengidentifikasi sebanyak 248 inisiatif optimaliasi biaya operasional hulu migas yang akan diterapkan pada tahun 2022.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan identifikasi inisiatif optimalisasi biaya tersebut didapatkan setelah SKK Migas dan KKKS melakukan pembahasan secara intensif di kegiatan focus group discussion (FGD).

Benny menyampaikan bahwa optimalisasi biaya dapat mempertahankan tingkat keekonomian dan meningkatkan nilai aset. 248 inisiatif optimalisasi biaya adalah upaya SKK Migas dan KKKS untuk menjaga tingkat daya saing dan keekonomian industri hulu migas.

"Target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di tahun 2030 adalah masalah deliverability bukan availability. Sumber daya tersedia, namun untuk dapat memproduksikannya diperlukan tingkat keekonomian yang memadai," terang Benny, Rabu (15/12/2021).

Benny menambahkan, upaya optimalisasi biaya bukan tanpa tantangan, diantara tantangan itu adalah, persaingan investasi kapital yang makin meningkat, risiko financing meningkat. Tekanan untuk mengurangi emisi karbon, mengharuskan industri hulu migas harus melakukan adaptasi.

Penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) CCS dan CCUS menjadi keharusan yang berdampak pada peningkatan biaya. "Terhadap potensi biaya yang akan meningkat sehubungan dengan adaptasi lingkungan industri hulu migas, maka optimalisasi biaya sudah merupakan keharusan, bukan lagi pilihan", tegas Benny.

Adapun tantangan lainnya, kata Benny, berkenaan dengan perbedaan spesifikasi dan sikronisasi jadwal operasi yang terkait langsung dengan target produksi. "Setiap langkah yang dilakukan tentu akan ada tantangan dan potensi risiko, namun ini tidak menghalangi SKK Migas dan KKKS untuk menerapkan inisiatif optimalisasi biaya yang sudah diidentifikasi. Melalui sinergi yang erat, termasuk komunikasi yang intens dengan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan tantangan yang ada dapat diperoleh solusinya", pungkas Benny.

Untuk itu Benny menegaskan bahwa SKK Migas, siap melakukan berbagai inisiatif yang agresif, tetapi tentunya butuh dukungan dari berbagai pihak - termasuk insentif. "Insentif dibutuhkan karena kondisi dan tren kegiatan hulu migas nasional saat ini. Mayoritas lapangan migas sudah mature, aging facilities sehingga era easy oil & gas telah berlalu,", kata Benny.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Izin Jadi Masalah Laten Hulu Migas RI, Pengusaha Kudu Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular