Pak Jokowi, Kontraktor Migas Minta Insentif Nih!

News - Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
15 December 2021 11:25
INFOGRAFIS, 10 Kkks Utama Produksi Minyak Foto: Infografis/10 Kkks Utama Produksi Minyak/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) meminta dukungan kepada pemerintah dalam hal ini pemberian insentif.

Hal ini sebagai upaya KKKS melaksanakan optimalisasi biaya operasional hulu migas untuk menggenjot target 1 juta barel minyak per hari (bph) dan juga 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, optimalisasi biaya sebagai langkah menjaga tingkat ekonomi dan meningkatkan nilai aset. Sampai saat ini, SKK Migas dan KKKS mengidentifikasi ada 248 inisiatif optimalisasi biaya yang akan diterapkan di tahun 2022.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, target 1 juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD)BSCFD) gas di tahun 2030 adalah masalah deliverability bukan availability. Sementara dari sumber daya yang tersedia, untuk dapat memproduksi itu diperlukan tingkat keekonomian yang memadai.

Oleh karena itu, pihaknya siap melakukan berbagai inisiatif yang agresif, tetapi tentunya butuh dukungan dari berbagai pihak - termasuk insentif.

"Insentif dibutuhkan karena kondisi dan tren kegiatan hulu migas nasional saat ini. Mayoritas lapangan migas sudah mature, aging facilities, sehingga era easy oil & gas telah berlalu," terang Benny.

Optimalisasi biaya, lanjut Benny dapat mempertahankan tingkat keekonomian dan meningkatkan nilai aset. Adapun 248 inisiatif optimalisasi biaya adalah upaya SKK Migas dan KKKS untuk menjaga tingkat daya saing dan keekonomian industri hulu migas.

Benny menambahkan, upaya optimalisasi biaya bukan tanpa tantangan, diantara tantangan itu adalah, persaingan investasi kapital yang makin meningkat, risiko financing meningkat. Tekanan untuk mengurangi emisi karbon, mengharuskan industri hulu migas harus melakukan adaptasi.

Penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) CCS dan CCUS menjadi keharusan yang berdampak pada peningkatan biaya. "Terhadap potensi biaya yang akan meningkat sehubungan dengan adaptasi lingkungan industri hulu migas, maka optimalisasi biaya sudah merupakan keharusan, bukan lagi pilihan", tegas Benny.

Ronald Gunawan, Board of Director IPA menyampaikam, untuk mengimplementasikan program efisiensi biaya memerlukan perubahan budaya, skill, dan sistem.

"Pada dasarnya semua operator ingin efisien dan ingin bisnisnya berkelanjutan. Terkait upaya meningkatkan keekonomian, hendaknya tidak lagi dalam tataran wacana apa tetapi ini yang akan dilakukan," tegas Ronald.

Ronald bilang, bahwa Inisiatif optimalisasi biaya digali dari berbagai aspek: perencanaan, operasi, dan supply chain. Dalam pelaksanaannya akan diterapkan pada berbagai kegiatan yang berpotensi memberikan efisiensi dan sinergi antar KKKS.

Optimalisasi biaya dimulai saat dilakukan perencanaan antara lain dengan melakukan simplifikasi desain (fit for purpose), penerapan teknologi yang lebih cost effective, serta penggunaan kembali (refurbish) material bekas pakai. Penerapannya pada aspek operasi dilakukan dengan optimalisasi jadwal planned maintenance dan optimalisasi jadwal pengeboran. Kemudian penerapan pada aspek supply chain dilakukan antara lain pengadaan bersama antar KKKS serta pemakaian fasilitas bersama.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Garap 'Harta Karun' Migas Non Konvensional, Siapa Minat?


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading