'Apartemen Hantu' Tak Cuma di DKI, Gentayangan ke Surabaya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 December 2021 12:20
Ilustrasi Apartemen (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Apartemen (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena 'apartemen hantu' atau apartemen sewa yang tingkat huniannya sangat minim tak hanya terjadi di DKI Jakarta. Kota terbesar kedua setelah Jakarta, Surabaya juga terdapat fenomena serupa.

Mengutip riset Colliers Indonesia pada semester I-2021 ini, tercatat tingkat okupansi apartemen sewa hanya 43% di Surabaya. Artinya sekitar 60% lebih unit-unit apartemen sewa kosong tanpa penghuni.

Kondisi yang terjadi di Surabaya ini masih sama pada tahun 2020 sebelumnya. Padahal pada 2019 lalu okupansi apartemen sewa di Surabaya mendekati 60%.

"Kegiatan leasing di Surabaya tergantung pada permintaan lokal mengingat pendatang baru ekspatriat masih sedikit. Penduduk setempat tetap menjadi pendorong permintaan utama pasar," tulis Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto, dikutip Selasa (14/12/2021).

Dia menjelaskan tingkat hunian servis apartemen masih tetap sama seperti tahun 2020, sehingga dalam hal tarif sewa sebagian besar apartemen masih mempertahankan harga lama.

Namun, di lapangan ada penawaran konsesi sewa yang menarik bagi calon penyewa, terlepas dari persaingan dengan hotel yang juga ingin mempertahankan tingkat hunian dari pariwisata.

Sementara pada tengah tahun kemarin tidak ada suplai servis apartemen baru, sehingga total stok yang ada masih berada pada angka 805 unit. Meski ada beberapa proyek yang akan diselesaikan pada semester berikutnya yakni Somerset Samator.

Sementara itu permintaan apartemen milik atau strata title di Surabaya juga masih minim. Tingkat penyerapan apartemen hanya naik 0,15% dibanding semester lalu, naik 1,78% year on year (yoy). Pengembang lain berjuang untuk meningkatkan penjualan mereka.

Laporan Colliers Indonesia mencatat permintaan apartemen pada semester I- 2021 di bawah 500 unit, menurun drastis dibandingkan 2020 yang mencapai 1.000 unit.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apartemen & Kos 'Bunuh' Hotel di Jakarta, Ini yang Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular