Internasional

Nah Loh! Inggris Ditagih Utang Rp 7,5 T oleh Iran

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
14 December 2021 13:05
In this picture released by the official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei speaks during a meeting with army's air force and air defense staff in Tehran, Iran, Sunday, Feb. 7, 2021. Iran's supreme leader said the U.S. must lift all sanctions if it wants Iran to return to its commitments to the nuclear deal with Western powers. (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris dilaporkan saat ini sedang berusaha untuk menyelesaikan utangnya kepada Iran. Tak tanggung-tanggung, utang London ke Tehran tercatat sebesar 400 juta poundsterling atau setara Rp 7,5 triliun.

Mengutip Guardians, seorang sumber Inggris mengakui bahwa mereka secara hukum berutang kepada Iran. Utang itu dihasilkan pada tahun 1970an ketika terjadi wanprestasi dari kesepakatan pembelian senjata antara kedua negara.

Untuk melunasi utangnya, Inggris dilaporkan sempat mengirimkan pejabatnya ke Iran pada pekan lalu. Pasalnya Iran juga beberapa kali sempat melakukan penahanan terhadap warga negara ganda Iran-Inggris untuk membuat Negeri Elizabeth melunasi utangnya.

"Kami ingin menggunakan kesepakatan itu untuk meminta orang-orang kami bahwa kami melihat pertanda baik dari Inggris. Maka itu memberi kami kemungkinan untuk mempercepat upaya kami membantu warga negara ganda dan hal-hal seperti itu," ujar Dubes Iran untuk Inggris, Mohsen Baharvand

Mohsen menambahkan bahwa saat ini hambatan terbesar dari pembayaran utang ini adalah metode pembayarannya. Inggris sejauh ini masih patuh dengan sanksi yang diterapkan Amerika Serikat (AS) kepada Negeri Persia itu.

"AS harus membantu pemerintah Inggris untuk melakukan itu. Hal ini tidak mustahil," tambahnya.

Saat ini beberapa warga negara ganda Inggris-Iran yang ditahan Tehran seperti Nazanin Zaghari-Ratcliffe, Anoosheh Ashoori dan Morad Tahbaz. Menteri Luar Negeri Liz Truss mengakui bahwa Inggris masih berusaha untuk menjadikan pembebasan mereka sebagai prioritas.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jet Tempur Iran Jatuh Timpa Sekolah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular