GE Indonesia Hentikan Proyek Baru di PLTU, Gimana Nasib Klien
Jakarta, CNBC Indonesia - General Electric (GE) Indonesia berkomitmen untuk mengalihkan bisnis usahanya yang bergerak di bidang komponen Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara ke energi baru terbarukan. Lantas, bagaimana nasib kliennya?
Direktur Pengembangan Pasar GE Indonesia, Arka W Wiriadidjaja mengungkapkan, salah satu upaya GE menuju energi baru terbarukan adalah dengan menghentikan pemasaran komponen untuk PLTU batu bara yang baru.
Namun, Arka juga menekankan, bahwa selama transisi ke energy transition, Arka mengakui masih ada customer atau konsumen yang memerlukan services/jasa dari pihaknya.
Oleh karena itu, dipastikan GE akan terus memberikan fasilitas jasa kepada semua konsumennya saat ini, dan memastikan untuk melakukan transisi menuju renewable energy dengan hati-hati, dan tidak mengganggu jalannya bisnis GE secara keseluruhan.
"Jadi untuk services kami masih bekerja dengan customer kami di Indonesia dan rkenana kami untuk making sure, kami phasing out-ya lumayan bisa dikontrol dan tidak menggganggu operasional rekan-rekan kami di Indonesia," jelas Arka, Senin (13/12/2021).
Seperti diketahui, sepertiga elektronifikasi dunia dihasilkan melalui mesin GE. Secara global didistribusikan melalui sistem transmisi yang juga GE lakukan.
GE di Indonesia sendiri sudah berusia 75 tahun dan selama perjalanan tersebut di dunia pembangkit atau power plant hingga hari ini, Arka mengklaim porsinya sama seperti dengan persentase yang dihasilkan untuk global.
"Di mana sekitar 30% pembangkit listrik dan distribusi menggunakan teknologi kami. Jadi untuk lokasi, tidak hanya PLTU tapi juga PLTGU, PTMG, PLTA, dan pembangkit lainnya. Ada banyak di seluruh Indoneesia," jelas Arka.
"Jadi mudah-mudahan dengan backbone-backbone ini bisa membantu penetrasi renewable yang jauh lebih besar ke dalam jaringan Indonesia," ujarnya lagi.
Oleh karena itu, di masa transisi bisnis GE ke pada renewable energy, Arka memastikan peralihan bisnisnya akan dilakukan secara bertahap. Serta dipastikan yang diberhentikan hanyalah pemasaran komponen untuk PLTU Batu bara yang baru.
"Jadi untuk pembangkitan PLTU yang baru kami sudah tidak akan support lagi," tuturnya.
(pgr/pgr)