72 Negara Kebobolan Omicron, 2 Negeri Ini Terbanyak

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 13/12/2021 16:04 WIB
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait Rapat Terbatas, Jakarta, 13 Desember 2021. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan update terbaru soal varian baru Covid-19 Omicron. Meski belum masuk RI, setidaknya ada 72 negara yang kemasukan strain yang masuk "variant of concern" WHO ini.

Ia juga memaparkan dua negara yang menyumbang kasus paling banyak. Namun bukan dari Afrika Selatan (Afsel) melainkan di Eropa.




"Omicron pertama dibandingkan minggu lalu ada kenaikan 941 kasus menjadi 7900 kasus. Kasus terbanyak bukan di Afrika Selatan tapi di Denmark dan Inggris yang naik 5000 dalam satu minggu," katanya dalam konferensi pers Senin (13/12/2021).

Karenanya, ujarnya, pemerintah semakin ketat menjaga pintu masuk. Untuk jalur udara difokuskan ke Bandara Udara Soekarno Hatta Banten sementara dari laut paling banyak masuk ke Pelabuhan Batam dan dart dari Entikong, Kalimantan Barat.

"Sampai sekarang semuanya masih varian Delta," katanya lagi mengungkapkan hasil pengecekan PCR ke pelancong yang masuk.

Hal sama juga dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Menurutnya sudah lebih 70 negara dan wilayah mendeteksi varian Omicron.

"Di antara negara-negara tersebut termasuk di sekitar Indonesia," ujarnya di desempatan yang sama.

Ia juga memaparkan Inggris telah menaikkan level kewaspadaan Covid-19 dari level 3 ke level 4. Ini karena ada tambahan 1239 kasus varian Omicron per 12 Desember.

"Penambahan dua kali lipat dibanding 11 Desember. Satu hari mengalami peningkatan dua kali lipat," katanya.

Sementara itu WHO menegaskan para ahli masih bekerja untuk mengetahui dampak penularan Omicron. Termasuk dampaknya ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan serta efektivitas vaksin.

"Dan dengan masih terbatasnya bukti-bukti maka tidak ada cara lain bagi kita untuk berhati-hati dan waspada," tegasnya.

"Pemerintah menghimbau warga RI yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri."


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan