Internasional

Ini "Biang Keladi" Malaysia Dilaporkan Mau Diserang Filipina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 December 2021 11:55
Muslim women wearing Malaysian national flag costumes walk in front of the National Monument during the 64th National Day celebrations to commemorate independence from British colonial rule, in Kuala Lumpur, Malaysia, Tuesday, Aug. 31, 2021. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Milisi Sulu yang berada di Filipina dilaporkan akan melakukan serangan ke wilayah Sabah, Malaysia. Sejumlah media menulis bahwa serangan rencananya akan dilakukan pada Februari 2022 mendatang.

Ini bukan pertama kalinya Sulu dilaporkan ingin menyerang Sabah. Rencana Kesultanan Sulu untuk mengklaim Sabah sebagai wilayahnya terjadi beberapa tahun silam.

Insiden sempat terjadi di 2013. Di mana sembilan polisi dan tentara Malaysia serta enam warga sipil tewas dalam invasi yang dilakukan milisi Sulu mengepung wilayah Kota Lahad Datu, yang diperebutkan.

Berdasarkan sejarah yang ada, Sabah sebelumnya sempat diklaim merupakan milik Filipina melalui sejarah Kesultanan Sulu. Namun Malaysia tetap mendapatkan wilayah itu lantaran menggunakan basis argumen bahwa di tahun 1878 Spanyol telah membeli wilayah itu dari Kesultanan Sulu.

Pada 1888, wilayah itu kemudian resmi menjadi milik Inggris setelah Spanyol melepaskan Sabah dalam Protokol 1885. Saat kemerdekaan Malaysia, wilayah itu diserahkan Inggris menjadi milik Malaysia.

Laporan South China Morning Post (SCMP) pekan lalu sempat mengatakan seorang sumber pejabat senior pemerintahan Filipina menyebut bahwa mata-mata telah dikirim untuk menjelajahi kota-kota pesisir.

Dalam laporan tersebut, dikatakan ada pertemuan rahasia di antara 19 wali kota di Provinsi Sulu. Bahkan akan ada perekrutan 600 pejuang bersenjata dan untuk membentuk 'Tentara Kerajaan Sulu' guna menyerang Sabah.

"Pertemuan 1 Desember dilakukan oleh seorang pejabat yang dipilih secara lokal di provinsi Sulu, yang mengumpulkan 19 wali kota Kepulauan Sulu untuk membahas rencana pembentukan Tentara Kerajaan Sulu dengan target merekrut hingga 600 orang untuk menyerbu Sabah," ujar pejabat itu.

Rencana Serangan Sulu Dibantah

Namun Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan bahwa laporan invasi adalah "berita palsu". Juru bicara militer Filipina di Sulu, Letnan Jerrica Angela Manongdo, mengatakan bahwa laporan media "tidak memiliki dasar".

"Kami segera menyelidiki masalah ini ketika kami mengetahui laporan berita. Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, tidak ada hal seperti itu," katanya kepada Arab News. "Kami tidak tahu apa motif di balik (laporan) itu."

Manongdo menambahkan bahwa pejabat daerah di Sulu memang telah mengadakan pertemuan awal bulan ini. Tetapi hanya untuk membahas cara memperkuat perbatasan laut nusantara dan tanggap bencana.

"Kepala eksekutif lokal bertanggung jawab atas perekrutan nelayan atau sukarelawan pelaut (untuk) melakukan patroli laut bekerja sama dengan militer di Sulu untuk membantu meningkatkan kontrol perbatasan terhadap teroris dan elemen pelanggar hukum lainnya," katanya.

Di sisi lain, Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan aparat selalu siap untuk menghadapi ancaman apapun. Termasuk berita bohong dan konspirasi mengenai Sabah.

"PDRM (Polisi Kerajaan Malaysia) menangani masalah ini dengan serius dan akan mengambil tindakan segera untuk meningkatkan kesiap-siagaan di tingkat tertinggi di Sabah untuk menghadapi segala kemungkinan dan ancaman penyusupan," tegas Sani dikutip Bloomberg.

Ia menambahkan, PDRM memiliki hubungan baik dengan otoritas Filipina. Bahkan kedua negara berbagi informasi intelijen tentang kegiatan apa pun yang dapat mengancam hubungan dekat dan keamanan kedua negara.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genting! Filipina Bakal Serbu Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular