Musim Hujan, Waspada Ada Aliran Lahar Semeru Selama 3 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim hujan, masyarakat di sekitar Gunung Semeru, Jawa Timur, harus mewaspadai adanya aliran lahar. Ini diproyeksikan bakal terjadi selama tiga bulan ke depan.
"Potensi lain dari Gunung Semeru ini adanya aliran lahar karena memasuki musim hujan, diperkirakan berlangsung tiga bulan ke depan," jelas Kepala PVMBG Kementerian ESDM Andiani dalam konferensi pers, Minggu (12/12/2021).
Dia mengatakan, diperkirakan masih akan terjadi ledakan kedua. Hal ini dikarenakan suhu endapan masih tinggi dan jika terjadi kontak air, maka akan menjadi perubahan fasa air dan fasa uap bertekanan tinggi.
Dia mengatakan hingga hari ini, Minggu, 12 Desember 2021 pukul 12.00 WIB, teramati secara visual adalah aktivitas hembusan asap putih tebal dari kawah Jonggring Saloko dengan tinggi 500-1.000 meter di atas puncak. Api diam dan sinar api di kawah ujung lidah lava berjarak 1.400 meter dari kawah.
"Api diam dan sinar api berasosiasi material lava bersuhu tinggi. Teramati guguran lava jarak luncur 200 meter dari ujung lava," jelasnya.
Selain itu, untuk pemantauan kegempaan menunjukkan dominasi gempa permukaan, yaitu 14 kali gempa letusan, 3 kali gempa guguran, 11 kali gempa hembusan. Gerakan tremor dilaporkan dengan amplitudo maksimal 4-9 mm dengan hembusan.
Kegempaan dan guguran masih fluktuatif setelah kejadian 7 Desember. Hingga pukul 12.00 WIB tadi, dia mengatakan kejadian guguran masih teramati.
"Diperkirakan intensitas dan jarak luncur lebih kecil dibandingkan awan panas guguran 4 Desember lalu," kata dia.
Dia juga mengingatkan masyarakat salah satunya tidak beraktivitas pada radius 1 km dari puncak Semeru dan 5KM arah bukaan Kawah Sektor Selatan Tenggara.
"Menghindar dan tidak beraktivitas sepanjang alur sungai Besuk Kobokan, terisi endapan bersuhu tinggi dan berpotensi secondary explosion," kata Andiani.
Seperti diketahui, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu pekan lalu (4/12/2021) telah memakan korban jiwa. Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per kemarin, Sabtu (11/12/2021), hingga pukul 18.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi ini mencapai 46 orang. Lalu, sebanyak sembilan orang masih dinyatakan hilang, 18 orang mengalami luka berat, dan 11 orang luka ringan. Adapun jumlah warga yang mengungsi berjumlah 9.118 orang.
[Gambas:Video CNBC]
Tetap Waspada, Erupsi Gunung Semeru Masih Bisa Terjadi!
(npb/wia)