
Sibuknya Nakes Jerman Berjuang Hadapi Gelombang Keempat Covid
Banyak rumah sakit di Jerman berjuang menghadapi peningkatan jumlah pasien Corona yang dirawat di unit perawatan intensif.

Perawat kepala, Gunnar Goelzenleuchter, merawat seorang pasien di Unit Perawatan Intensif (ICU) penyakit coronavirus (Covid-19) klinik "Klinikum Darmstadt" di Darmstadt, Jerman, Sabtu (11/12/2021). Negara ini tengah berjuang mengendalikan gelombang keempat Corona yang memicu lonjakan kasus. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Banyak rumah sakit di Jerman berjuang menghadapi peningkatan jumlah pasien Corona yang dirawat di unit perawatan intensif. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Para tenaga kesehatan di Jerman juga memperingatkan bahwa angka rawat inap untuk unit perawatan intensif bisa meningkat dengan cepat seperti musim dingin tahun lalu. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Pekan lalu, otoritas Jerman menerapkan larangan bagi orang-orang yang tidak divaksinasi untuk mengakses semua tempat publik, kecuali bisnis esensial seperti supermarket, apotek dan toko roti. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Pemerintah juga merencanakan vaksinasi wajib dalam beberapa bulan ke depan. Penerapan itu bakal berlaku pada Februari jika parlemen Jerman menyetujui program tersebut. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Sebelumnya, pemerintah Jerman pada Rabu (8/12/2021) mengumumkan kasus harian tertinggi Covid-19 sejak Februari. Dalam laporan yang dirilis Robert Koch Institute (RKI), pusat penyakit dan pengendalian nasional, ada 69.601 kasus baru dilaporkan dan 527 orang meninggal dalam 24 jam terakhir. Laporan tersebut menandai jumlah kematian harian Covid-19 tertinggi sejak 18 Februari 2021, yakni sebesar 534 kematian. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Angka kematian akibat Covid-19 di Jerman melonjak berbarengan dengan pelantikan Olaf Scholz sebagai Kanselir Jerman, menggantikan Angela Merkel. Jerman juga menetapkan ahli epidemiologi Karl Lauterbach sebagai Menteri Kesehatan yang baru. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Angka positif di Jerman sendiri dalam sepekan terakhir mengalami penurunan. Namun, tetap dalam kategori yang tinggi yakni 427 kasus per 100 ribu penduduk. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)