NASA Tabrak Asteroid Raksasa untuk Selamatkan Bumi, Hasilnya?

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
12 December 2021 12:30
Tentang dua asteroid yang mendekati Bumi (NASA). (Ist)
Foto: Tentang dua asteroid yang mendekati Bumi (NASA). (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asteroid besar yang diberi nama 4660 Nereus telah melintas di dekat bumi. Asteroid berukuran sekitar 330 meter dan dikabarkan lebih besar dari ukuran Menara Eiffel ini terbang dalam jarak sekitar 3,86 juta kilometer dari bumi per Sabtu (11/12/2021) malam Waktu Indonesia Barat.

Meski terdengar jauh, namun jarak asteroid 4660 Nereus dengan bumi kali ini adalah yang terdekat dalam kurun 20 tahun terakhir. Terbang dengan kecepatan 23.700 km/jam, asteroid ini diprediksi akan kembali melintas dekat bumi pada 2060 atau 39 tahun mendatang.

Nereus adalah asteroid yang sering melintas dekat Bumi. Karena 'kebiasaan' tersebut, NASA (Badan Antariksa AS) dan Badan Antariksa Jepang (JAXA) pernah berencana mengumpulkan sampel dari asteroid tersebut.

Kedua lembaga tersebut merencanakan mengambil asteroid itu menggunakan pesawat antariksa milik Jaxa, Hayabusa. Akan tetapi, akhirnya kedua lembaga itu memilih untuk meneliti asteroid yang berbeda.

Meksi rencana meneliti 4660 Nereus batal, tapi benda langit tersebut diprediksi bernilai tinggi lantaran kandungan mineral dan logam di dalamnya. Asteroid 4660 Nereus diprediksi bernilai US$5 miliar karena kandungan logam mulia di sana.

"4660 Nereus tidak hanya asteroid dekat Bumi tetapi juga diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya, karena akan terbang hanya berjarak 1,2 juta kilometer dari bumi pada Februari 2060," kata Chief Science Officer dari Unistellar Franck Marchis dikutip dari Forbes, Minggu (12/12/2021).

Menurut Marchis, sifat Nereus yang kerap terbang di dekat bumi bisa membawa keuntungan bagi manusia. Salah satunya, manusia bisa mulai menggunakan asteroid itu sebagai sumber untuk mendapatkan berbagai mineral.

Nereus diperkirakan terdiri dari besi, kobalt, dan nikel. Mineral-mineral itu memiliki beragam fungsi dan kegunaan bagi manusia.

"Sebagai tamu tetap planet kita, Nereus dapat memainkan peran penting di masa depan eksplorasi ruang angkasa, menyediakan sumber daya utama," kata Marchis.

Sementara itu, untuk mengantisipasi keberadaan asteroid yang berpotensi menabrak bumi, NASA telah meluncurkan misi bernama Double Asteroid Redirection Test (DART). Misi ini adalah perjalanan untuk menghancurkan atau mengubah arah asteroid/benda angkasa yang mengancam bumi.

Misi DART bernilai US$330 juta dan telah diluncurkan dari Vandenberg Space Force Base California AS pada Selasa (23/11/2021) pukul 22:21 waktu setempat. DART diberi objektif mengubah lintas asteroid bernama Dimorphos dengan ukuran 160 meter. Dimorphos diketahui mengorbit pada asteroid dengan ukuran lebih besar bernama Didymos yang diameternya mencapai 762 meter.

DART merupakan kotak berukuran kulkas besar yang memiliki panel surya sebesar limosin pada dua sisinya. Tabrakan itu akan terjadi dengan kecepatan lebih dari 24 ribu kilometer per jam, dan dampaknya baru terjadi pada kuartal ketiga 2022.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nyata, Manusia Siapkan Misi Armaggeddon Hancurkan Asteroid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular