Sebelum Heboh 'Apartemen Hantu', Ciputra Setop Bangun Baru

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 December 2021 16:00
Ciputra
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Anjloknya pasar apartemen sewa dan pasar apartemen secara umum membuat pengembang menahan diri untuk tidak melakukan pembangunan proyek terbaru. Salah satu grup pengembang terbesar di Indonesia, Ciputra bahkan mengakui sudah tidak lagi membangun apartemen sejak 5 tahun lalu.

"Memang sejak 2016 kita nggak bangun lagi yang baru," kata Managing Director PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/12/21).

Langkah menahan pembangunan apartemen baru karena CTRA menyadari bahwa permintaannya tidak lagi besar sedangkan suplai bertambah, sehingga terjadi kelebihan pasokan. Sebaliknya, perusahaan lebih memilih untuk menggarap secara lebih serius permintaan terhadap rumah tapak. Hal ini terlihat dari komposisi produk CTRA.

"Sangat (menahan diri), kita orientasi ke pasar, kalau pasar oversupply, kita stop dulu. Kita beruntung CTRA apartemen kurang 10% dari revenue, malah 6 koma sekian persen, jadi sangat kecil di portofolio. Portofolio terbesar kami di landed house, bukan apartemen," ujarnya.

Demi menarik perhatian pembeli, maka pengembang juga perlu memikirkan apartemen yang ditopang beragam fasilitas. Pasalnya, selain faktor lokasi, banyak masyarakat memilih apartemen karena faktor penunjang.

"Kita juga menahan, kita punya apartemen kebanyakan bagian dari mixed use development, jadi bukan stand alone apartment. Kebanyakan apartemen kita bagian dari development, misal ada mal, hotel, office dan lain-lain," ujar Harun.

Belakangan fenomena apartemen sewa 'hantu' muncul di ibu kota, banyak apartemen jenis ini sepi peminat. Okupansi hanya berkisar 40-an%, artinya lebih dari 50% apartemen sewa kosong tanpa penghuni. Di sisi lain penjualan apartemen strata title atau non sewa juga sedang lesu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apartemen & Kos 'Bunuh' Hotel di Jakarta, Ini yang Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular