Cinta Jadi Benci, Cerita Skandal Silicon Valley karena Lelaki
Jakarta, CNBC Indonesia - Cinta jadi benci. Itu mungkin yang kini terjadi dalam hubungan pendiri Theranos, Elizabeth Holmes dengan mantan pacarnya.
Ia mengecam Ramesh "Sunny" Balwani, orang kedua di perusahaan yang sama. Perempuan 37 tahun itu menuding lelaki tersebut telah melecehkan emosionalnya, menyakitinya secara seksual dan mental, yang berujung pada cara dirinya mengoperasikan perusahaan.
Holmes bukanlah nama asing bagi publik keuangan AS. Ia terjerat skandal atas tuduhan manipulasi investor.
Dikutip dari CNBC International, dalam persidangan terbarunya Rabu (8/12/2021), Holmes membela dirinya sendiri dari dakwaan. Saat ditanya pengacaranya, siapa yang memberinya nasihat dalam semua keputusan perusahaan, ia tegas menunjuk sang mantan pacar.
"Sunny," kata Holmes.
Dalam pembelaanya, Holmes juga mengatakan bagaimana Balwani kerap meluapkan "bom" dan melampiaskan melalui teks. Perusahaan, kata dia, dikendalikan oleh Balwani lebih dalam dari yang orang tahu.
"Saya mencoba untuk mendukung," tegasnya lagi.
"Dia melakukannya," ujarnya lagi merujuk Balwani.
Holmes memang didakwa melakukan 'penipuan besar-besaran' dan akhirnya berujung ditutupnya Theranos di 2018 dan denda US$ 500.000. Holmes sebelumnya sama sekali tak pernah berbicara langsung soal kasus ini.
Wanita cantik yang pernah menjadi miliarder wanita termuda versi Forbes itu menghadapi 10 tuntutan penipuan dan dua konspirasi. Holmes sempat menjadi 'golden girl' di Silicon Valey di 2014, tatkala ia yang masih berusia 30 tahun membangun kerajaan bisnisnya dan mendirikan Theranos yang dianggap visioner di bidang diagnosis penyakit.
Edison tes, itulah salah satu revolusinya saat itu. Dengan tetes darah, ia bisa mendeteksi kondisi seperti kanker dan diabetes tanpa perlu repot dengan jarum suntik.
Forbes kala itu menyebutnya "The Next Steve Jobs". Sementara para Henry Kissinger hingga Rupert Murdoch tertarik berinvestasi.
Namun tahun 2015, dalam setahun, terungkap apa yang dikatakan Holmes adalah palsu. Teknologi yang ia sebut, tak berfungsi sama sekali.
Ini terjadi pasca laporan Wall Street Journal soal kekurangan dan ketidakakuratan teknologi Theranos. Pasien diberikan hasil tes yang tak benar soal kondisinya mulai dari HIV, kanker hingga soal keguguran dalam kehamilan.
"Dia mengkomersialkan produk medis yang dia tahu tidak berfungsi, mesinnya hanya melakukan beberapa tes yang tidak melakukannya dengan baik sama sekali," kata penulis laporan itu John Carreyrou.
"Pasti ada tekanan besar untuk berhasil. Orang tua Ms Holmes menghabiskan sebagian besar karir mereka sebagai birokrat di Capitol Hill tetapi mereka sangat tertarik pada status dan hidup untuk koneksi," kata " kata penemu dan pengusaha Richard Fuiz kepada BBC International.
"Saya tahu dia punya ide brilian ini dan dia berhasil meyakinkan semua investor dan ilmuwan ini. Dia percaya diri, tetapi ketika saya menanyakan beberapa pertanyaan tentang teknologinya, dia sepertinya tidak mengerti," kata mantan dekan Harvard Medical School, yang bertemu Holmes di 2015, Dr Jeffrey Flier.
Di 2018, Theranos yang dirikan runtuh Holmes runtuh. Holmes menghadapi tuntutan hingga 20 tahun.
Argumen penutup dalam pengadilan Holmes akan dimulai 16 Desember nanti. Sama seperti Holmes Balwani juga menghadapi dakwaan yang sama.
(sef/sef)