
Tiba di RI, Delegasi G20 Harus Jalani Prokes Ketat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bersiap menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara G20 atau Presidensi G20 tahun 2022.
Adapun rangkaian KTT G20 akan berlangsung di Bali, dan sudah dimulai sejak akhir tahun ini
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga (KIAL) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Syarif Hidayat mengungkapkan DJBC akan menjadi tim pendukung logistik acara.
Termasuk memfasilitasi kedatangan para delegasi atau tamu undangan KTT G20 di bandara sekaligus koordinasi lapangan.
Di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan KTT G20 akan dilakukan secara hybrid atau dilakukan bersamaan baik online (daring) dan luring (offline).
Pertemuan yang digelar secara luring dipastikan akan berlangsung dengan ketat. Nantinya setiap anggota tamu KTT G20 yang mewakili negara atau lembaga internasional harus menunjukkan surat mandat.
Serta sudah harus memenuhi vaksinasi ketentuan negara yang bersangkutan, serta menyampaikan hasil swab PCR 3 x 24 jam sebelumnya.
"Para delegasi wajib mengisi aplikasi PeduliLindungi. Untuk mempermudah pengisian, Kementerian Kesehatan pun sudah memperbaiki aplikasi dengan menambahkan beberapa bahasa," jelas Syarif kepada awak media, Rabu (8/12/2021).
Oleh karena itu pemerintah juga menciptakan alur khusus kedatangan para delegasi agar tidak tercampur dengan penumpang udara lainnya.
"Jalur di bandara dipisahkan, jadi tidak tergabung. Benar-benar relatif terisolasi," ujarnya lagi.
Saat para delegasi tiba di Bandara Soekarno Hatta, para delegasi diarahkan menuju hospitality lounge atau G20 lounge untuk pengambilan sampel PCR TM yang hasilnya kurang dari 1 jam.
Selanjutnya setelah hasil PCR TM keluar dan negatif, maka delegasi yang melanjutkan acara ke Bali menaiki pesawat khusus yang disediakan oleh pemerintah, pun yang melanjutkan acara di Jakarta akan diangkut dengan moda transportasi khusus.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengintip Lagi Persiapan KTT G20 Bali yang Didatangi Jokowi