Pertamina NRE & PJB Bidik Pemanfaatan Listrik & Energi Bersih

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
08 December 2021 17:32
Pertamina
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Power Indonesia sebagai subholding Power & NRE (Pertamina NRE) dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama pengelolaan pembangkitan pada Kamis (2/12/2021).

Tujuan dari nota kesepahaman tersebut adalah untuk berkolaborasi dalam mengelola dan memanfaatkan bersama infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk potensi penyediaan energi bersih di wilayah kerja sama yang disepakati.

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro, mengatakan ada banyak sekali peluang pengembangan EBT di Indonesia. Namun, menurutnya perlu adanya kolaborasi aktif untuk memenuhi target bauran energi dan net zero emission di 2060.

"Pertamina NRE siap bersinergi dengan berbagai pihak. Dalam hal ini kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan PJB," ujar Dannif dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PJB, Gong Matua Hasibuan mengatakan bahwa kerja sama ini adalah langkah awal proses untuk mensinergikan antara dua perusahaan.

"Kami ingin menjadi bagian dalam pengembangan dan implementasi energi baru terbarukan di Indonesia. Kami tidak bisa sendirian, untuk itu dengan berkolaborasi dengan Pertamina NRE adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya," tutur Gong.

Adapun peluang yang dihasilkan dari kerja sama ini yaitu sinergi pengembangan bisnis pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, terutama di internal Pertamina seperti kilang. Peluang lainnya adalah sinergi dalam proyek-proyek penyediaan energi bersih baik di dalam maupun luar negeri seperti pengembangan green hydrogen.

Green hydrogen sendiri adalah hydrogen yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya, bayu, atau air (hidro). Saat ini, Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang melakukan pilot project pengembangan green hydrogen di wilayah kerja geothermal Ulubelu dengan target produksi 100 kilogram per hari.

Sebagai informasi, Pertamina berkomitmen penuh untuk meningkatkan portfolio energi bersihnya hingga 17 persen serta mengintegrasikan aspek environmental, social, and governance (ESG) ke dalam praktek bisnisnya. Sedangkan komitmen PLN terwujud dalam Rencana Umum Pembangkit tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030 dengan menggenjot pengembangan pembangkit EBT sebesar 1,1 GW.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Percepat Distribusi, Pertamina Bangun Supply Point Aspal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular