Terus Bermunculan, 'Apartemen Hantu' Baru di DKI Bertambah
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi menyebabkan permintaan apartemen servis di Jakarta menurun tajam. Dampaknya banyak kamar-kamar apartemen sewa yang kosong bahkan lebih dari separuhnya, seperti 'apartemen hantu'.
Di tengah kondisi sulit ini, penyelesaian apartemen sewa baru masih berlanjut, diperkirakan akan selesai beberapa unit apartemen sewa di Jakarta pada akhir tahun ini.
Mengutip riset Cushman & Wakefield sampai pada Q3 2021 belum ada pembangunan apartemen purpose to build dan apartemen servis yang selesai dibangun. Kemungkinan pengembang menunda menyelesaikan konstruksi karena adanya pandemi.
"Proyek seperti Somerset Kencana, Somerset Sudirman, Citadines Gatot Subroto, Citadines Sudirman, dan Ascott Menteng, diprediksi menunda jadwal beroperasi karena pandemi Covid - 19," tulis Director, Strategic, Consulting Cushman & Wakefield Arief Rahardjo, dalam riset dikutip, Rabu (8/12/2021).
Namun konsultan properti ini memberikan catatan proyek itu masih diekspektasi dapat selesai pada akhir 2021.
Sementara permintaan okupansi apartemen sewa yang dilihat Cushman & Wakefield memang menurun. Tercatat rata-rata rental apartemen turun -4,4% dengan vacancy rate 54,8%, sehingga secara historis rata-rata okupansi hanya 45%. Artinya lebih dari 50% apartemen sewa di Jakarta kosong tanpa penyewa.
Apartemen purpose built rental apartemen di Jakarta dengan vacancy rate 44,8% dari total supply yang mencapai 2.731 unit. Sementara serviced apartemen di Jakarta juga hanya 52% dari total pasokan 5.583 unit. Terakhir condominium di area Jakarta dan sekitarnya hanya 55% dari total supply 154.607 unit.
"Okupansi purpose built rental apartemen turun 3% dibanding kuartal sebelumnya, karena kontrak yang sudah habis dan penundaan perpanjang kontrak baru," tulisnya.
"Lalu service apartemen turun karena ada PPKM darurat di Juli - Agustus 2021 lalu. sehingga mengakibatkan aktivitas staycation terganggu," jelas laporan Cushman & Wakefield.
Sementara okupansi kondominium turun karena ada penambahan pasokan, meski okupansinya masih tercatat turun 10,1% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
(hoi/hoi)