Ternyata Ini yang Bikin Bermunculan 'Apartemen Hantu' di DKI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 07/12/2021 18:02 WIB
Foto: Ilustrasi Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat keterisian hunian apartemen sewa di DKI Jakarta dalam tren terus turun di akhir 2021. Hal ini memunculkan fenomena 'apartemen hantu' atau tidak berpenghuni lebih dari separuhnya.

Senior Associate Director Research Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, menjelaskan pasokan apartemen servis atau sewa hanya 6% dari 220 ribu pasokan apartemen di DKI Jakarta. Sebanyak 94% lainnya adalah strate title yang diperjual-belikan atau kepemilikan pribadi.

"Kalau apartment strata kita tidak pantau okupansinya karena karena ada yang dijual beli, ada yang dihuni, bahkan disewakan. Tidak bisa di trace datanya," kata Ferry kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/12/2021).


Sementara yang dipantau oleh Colliers adalah apartemen servis. Meski begitu tingkat sewa apartemen servis memang menurun. Hingga kuartal III-2021 posisinya hanya di 51% di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 60%.

"Jadi penyewa, apartemen servis ini biasanya dari ekspatriat. Memang terus terang mungkin budget-nya berkurang dari korporasinya. Jadi yang bisanya masing - masing perusahaan ada jatah apartemen lokal kelas manajerial ini sudah tidak aktif lagi," katanya.

Selain itu peningkatan kasus Covid -19 di Indonesia saat ini juga mengakibatkan penurunan sewa dari apartemen servis. Hal ini membuat banyak orang yang membatalkan penyewaan unit apartemen.

"PPKM Darurat juga banyak yang cancel, sehingga okupansi serviced apartment jatuh," jelasnya.

Ferry menjelaskan tingkat okupansi apartemen servis saat ini merupakan yang terendah sepanjang lima tahun terakhir. "Terendah dalam lima tahun terakhir," katanya.

Namun untuk harga sewa apartemen servis masih stagnan berada di kisaran Rp 398.731 per meter persegi per bulan.

Sementara untuk penjualan apartemen strate title, juga mengalami penurunan drastis. Selama kuartal III-2021 penjualan unit apartemen terpantau berada pada kisaran 700 unit, terendah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Akhir tahun ini belum di-survey lagi secara rinci namun dari beberapa pengakuan memang ada sedikit kenaikan sales. Dibandingkan saat PPKM Darurat kemarin tidak ada jualan sama sekali," jelasnya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Insetif PPNDTP Apartemen Tak Dongkrak Penjualan