
'Malapetaka' Pesta Natal Norwegia, 50 Orang Positif Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 Omicron kini merajalela di Norwegia. Negara ini Minggu (5/12/2021) mencatat 50 kasus sejak dideteksi pertama kali awal pekan kemarin.
Hal itu berawal dari Pesta Natal yang dilakukan di sebuah restoran 26 November lalu. Pesta diselenggarakan perusahaan energi terbarukan Scatec, yang juga beroperasi di Afrika Selatan (Afsel) tempat varian pertama ditemukan.
"Pesta ini telah menjadi acara penyebar super," kata Preben Aavitsland, seorang dokter senior di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia dikutip CNBC International dari Reuters.
"Hipotesis kerja kami adalah bahwa setidaknya setengah dari 120 peserta terinfeksi varian omicron selama pesta. Ini menjadikannya, untuk saat ini, wabah Omicron terbesar di luar Afsel."
Kejadian berawal dari seorang karyawan yang baru kembali dari Afsel. Ia menghadiri pesta tersebut, yang sema pesertanya telah divaksin legkip dan dinyatakan negatif Covid-19.
Awalnya ada dua kasus ditemukan. Namun semenjak itu, puluhan lain melaporkan positif.
Otoritas kesehatan mengatakan orang-orang yang terinfeksi sejauh ini menunjukkan gejala ringan, tanpa ada yang dirawat di rumah sakit. Tapi, kata Aavaitsland, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah gambaran klinis penyakit ini berbeda pada infeksi Omicron dibandingkan pada infeksi Delta.
"Tidak ada pasien yang memiliki gejala parah; tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Namun, ini tidak terduga mengingat usia peserta yang masih muda," katanya.
Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia mengatakan bahwa mereka yang terkena dampak tinggal di Oslo dan kota-kota sekitarnya. Tim penditeksi disebut sudah menghubungi kota-kota di mana kasus ditemukan untuk memulai screening.
"Diperkirakan lebih banyak kasus. Pelacakan yang efektif sedang dilakukan untuk membatasi rute transmisi dan mencegah wabah besar," kata Pemerintah Kota Oslo dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Stuf.co.NZ.
Di negara Skandinavia, mengadakan pesta berminggu-minggu sebelum Natal adalah kebiasaan. Bukan hanya bagi perusahaan, tapi juga asosiasi, termasuk individu.
Kejadian ini membuat pemerintah Norwegia memberlakukan kembali beberapa pembatasan nasional untuk mengekang Covid-19 sejak Jumat lalu. Oslo sendiri memiliki penduduk vampir 700.000 orang.
Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere meminta warga bekerja di rumah dan membatasi kehadiran orang di tempat umum. Secara nasional, siapa pun yang memasuki Norwegia harus diuji dalam waktu 24 jam, baik di perbatasan, di stasiun uji publik, atau dengan swa-uji.
"Jika hasil rapid test positif, pelancong harus mengikuti tes PCR dalam waktu 24 jam," kata pemerintah.
Scatec mengatakan telah mengikuti saran pihak berwenang selama pandemi. Perusahaan juga mengatakan fokusnya adalah merawat karyawannya dan membatasi penyebaran virus.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serangan Mengerikan Norwegia, Warga 'Ditembaki' dengan Panah