Internasional

Kasus Lagi Tinggi, Negara Maju Ini Akhirnya 'Kapok' Lockdown

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 February 2022 21:59
People wait at OR Tambo's airport in Johannesburg, South Africa', Friday Nov. 26, 2021. A slew of nations moved to stop air travel from southern Africa on Friday in reaction to news of a new, potentially more transmissible COVID-19 variant that has been detected in South Africa. Scientists say it is a concern because of its high number of mutations and rapid spread among young people in Gauteng, the country's most populous province. (AP Photo/Jerome Delay)
Foto: AP/Jerome Delay

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Norwegia akan membatalkan sebagian besar aturan penguncian terkait Covid-19, meskipun jumlah infeksi virus corona saat ini tengah meningkat. Pada 1 Februari lalu, kasus di negara ini tembus 23 ribu kasus dalam sehari, tren menanjak dalam sebulan.

Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere mengatakan restoran akan kembali diizinkan untuk menyajikan alkohol di luar jam 11 malam, bekerja dari rumah (work from home) tidak lagi wajib dan batas 10 pengunjung di rumah pribadi akan dihapus.

"Bahkan jika lebih banyak orang terinfeksi, lebih sedikit yang dirawat di rumah sakit. Kami terlindungi dengan baik oleh vaksin. Ini berarti kami dapat melonggarkan banyak tindakan bahkan ketika infeksi meningkat dengan cepat," kata Stoere dalam konferensi pers, Selasa (1/2/2022), dikutip dari The Straits Times.

Pengumuman tersebut mengikuti keputusan serupa oleh negara tetangga Denmark dan negara-negara Eropa lainnya termasuk Inggris, Irlandia dan Belanda, yang telah melonggarkan dan bahkan menghapus aturan pembatasan dalam beberapa pekan terakhir.

Meski mencabut sebagian besar pembatasan, Norwegia tetap mempertahankan langkah jarak sosial, seperti meminta orang untuk menjaga jarak setidaknya satu meter dan mengenakan masker wajah di tempat ramai. Ini masih menghambat bisnis seperti klub malam dan beberapa tempat hiburan.

Pelonggaran itu diperkirakan akan menyebabkan penyebaran virus yang lebih cepat, dan pemerintah akan terus memantau situasinya.

"Kami tidak tahu apakah ini awal dari akhir pandemi," kata Stoere, seraya menambahkan bahwa pengetatan di masa depan mungkin terjadi.

Saat ini tiga perempat dari semua orang Norwegia telah menerima setidaknya dua dosis vaksin untuk melawan virus corona dan setengah dari populasi juga mendapat suntikan booster, menurut data Institut Kesehatan Masyarakat Nasional (FHI).

"Kami menghadapi gelombang pandemi dalam satu atau dua bulan ke depan," kata kepala FHI Camilla Stoltenberg, menambahkan infeksi akan meningkat ketika pembatasan dicabut.

Pada Desember lalu, Norwegia sempat melakukan penguncian sebagian untuk memerangi varian Omicron. Norwegia kemudian melonggarkan aturan karantina minggu lalu, menggantikan karantina wajib dalam banyak kasus dengan rezim tes harian.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serangan Mengerikan Norwegia, Warga 'Ditembaki' dengan Panah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular