
Intip Fasilitas Canggih di Rel KCJB, Bisa Melesat 350 Km/Jam

Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilengkapi dengan fasilitas kereta ukur untuk pemeriksaan, inpeksi, hingga pengujian Comprehensive Inspection Train (CIT).
Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengemukakan kereta ukur akan diproduksi bersamaan dengan rangkaian gerbong CR400AF yang digunakan untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan kereta.
"Kita juga akan siapkan kereta ukur berkecepatan tinggi yang sama hebatnya untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan parasarana KCJB," jelas Dwiyana dalam keterangan resmi, Senin (6/12/2021).
Dwiyana mengemukakan, kereta ukur ini dirancang agar dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS).
Selain itu, pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem persinyalan, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 km/jam.
"Kereta ukur ini akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km/jam. Meski dengan kecepatan tersebut, kereta ukur KCJB mampu mendeteksi kondisi lintasan, melakukan pemeriksaan terhadap OCS, jaringan untuk telekomunikasi, sistem persinyalan, dan banyak infrastruktur KCJB lainnya dengan akurasi tinggi," jelasnya.
Dwiyana mengatakan, kereta ukur akan dilengkapi sistem yang dapat mengumpulkan, memproses, dan menganalisa data terkait kondisi lintasan yang dilaluinya secara otomatis, real-time, dan menyeluruh.
"Kereta cepat membutuhkan kereta ukur yang mampu mengumpulkan, memproses, dan menganalisa kondisi lintasan secara otomatis, tepat waktu, dan menyeluruh agar upaya pemeliharaan infrastruktur dapat dilakukan secara maksimal dan efisien," katanya,
Untuk pengukuran geometri lintasan KCJB, kereta ukur ini menerapkan teori inersia, pemrosesan gambar berkecepatan tinggi, dan teknologi laser berkecepatan tinggi.
Dengan begitu, kereta ukur mampu melakukan pengukuran akurat terhadap lebar rel, kesejajaran rel, cross section/pertinggian rel kiri-kanan, dan lendutan rel.
Lalu untuk OCS, teknologi pengukuran kontak dan non kontak digunakan untuk mengukur parameter geometri kawat kontak, parameter interaksi antara pantograph dan kawat kontak, dan parameter power supply secara real-time.
Ada juga Sistem pengukuran gaya untuk mengukur mengukur gaya kontak antara pantograph dan kawat kontak, hard spot, arcing, dan lainnya. Ditambah sistem Pengukuran Optik untuk mengukur ketinggian kawat kontak, jarak stagger, jarak horizontal dan vertikal antara dua kabel kontak.
Untuk kebutuhan pemeriksaan komunikasi, kereta ukur akan dilengkapi peralatan untuk mengukur jangkauan sinyal komunikasi, gangguan medan elektromagnetik lingkungan, data suara dan data kontrol layanan penumpang, serta data kontrol kereta.
Sedangkan untuk pemeriksaan persinyalan, kereta ukur ini dirancang untuk mampu mengukur peralatan parameter persinyalan seperti balise, track circuit, kapasitor kompensasi, dan arus balik traksi.
Kereta ini juga memiliki peralatan untuk mengukur dan menguji gaya dinamika rel dengan parameter kekuatan rel-roda secara vertikal/lateral, koefisien derailment, rasio pengukuran beban roda, gaya wheelset lateral, akselerasi badan kereta secara vertikal/lateral, akselerasi kerangka lateral, dan akselerasi kontak gandar vertikal.
Ada juga peralatan pemeriksaan sistem integral yang berfungsi sebagai sinkronisasi lokasi, kalibrasi waktu, pengolahan data inspeksi secara komprehensif, monitoring video CCTV, dan jaringan data. Peralatan untuk kebutuhan sistem integral ini telah dilengkapi encoder, teknologi RFID dan GPS untuk mendapatkan lokasi yang akurat saat dalam kecepatan tinggi, dan presisi lokasi hingga 2 meter.
"Kereta ukur berkecepatan tinggi untuk KCJB pasti memiliki kemampuan terbaik sesuai fungsinya. Kehadiran kereta ukur ini menjadi penting untuk menguji kualitas dan pemeliharaan KCJB agar dapat beroperasi dengan kualitas pelayanan terbaik bagi seluruh penumpang," terang Dwiyana.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beneran Nih, Kereta Cepat JKT-BDG Anti Gempa & Tangkal Petir?