Terungkap! Ini Alasan Erick Thohir Ganti Dirut PLN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Senin, 06/12/2021 13:15 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero), menggantikan Zulkifli Zaini.

Keputusan ini merupakan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) tahun 2021. Surat Keputusan RUPS disampaikan oleh Menteri BUMN di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak hari ini, Senin, 6 Desember 2021.

Acara ini dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri 1 BUMN, Deputi Kementerian BUMN, jajaran Komisaris PLN, dan seluruh Direksi PLN.


Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dalam sambutannya bahwa penggantian Direktur Utama PLN ini bukan karena kinerja buruk Zulkifli. Menurutnya, selama dua tahun menjabat sebagai Direktur Utama PLN, Zulkifli telah memperbaiki kinerja keuangan PLN dan berhasil membawa PLN mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun dan mencapai laba bersih Rp 5,99 triliun pada 2020. Laba ini naik 39,3% dibandingkan pada 2019.

Lalu secara perlahan, imbuhnya, dalam kepemimpinan Zulkifli, PLN berhasil menurunkan jumlah rasio utang menjadi senilai Rp 452,4 triliun serta secara paralel, mendorong potensi nilai saving atas biaya sebesar Rp 25,90 triliun dengan melakukan renegosiasi jadwal Commercial Operation Date (COD) atas 14 pengembang listrik swasta (Independent Power Producers/ IPP).

"Semua pencapaian ini adalah hasil akumulatif dari transformasi PLN dengan fokus pada peningkatan pendapatan, penurunan biaya pokok penyediaan, dan peningkatan layanan," tutur Erick dalam sambutan pemberian Surat Keputusan RUPS PLN, di Kantor Pusat PLN, Senin (06/12/2021).

Namun demikian, Erick menekankan tantangan ke depan PLN bukan hanya pada perbaikan finansial, namun juga bagaimana PLN mampu menyediakan akses kelistrikan ramah lingkungan bagi masyarakat, terutama karena penerapan gaya hidup hijau dan ramah lingkungan atau 'eco-lifestyle' di tengah masyarakat.

Menurutnya, 'eco-lifestyle' menjadi kebutuhan utama masyarakat di masa depan, mulai dari ekosistem kendaraan listrik, kompor induksi dan pembangkit listrik berbasis energi hijau. Oleh karena itu, pergantian jabatan ini diharapkan PLN mampu mempersiapkan diri menghadapi tantangan transisi energi ini ke depannya.

"Tantangan transformasi PLN ke depan tidak hanya terbatas pada perbaikan finansial PLN tetapi juga bagaimana menghadapi tantangan zaman di mana energi yang lebih hijau dan penerapan 'eco-lifestyle' menjadi kebutuhan utama demi menciptakan lingkungan yang berkesinambungan untuk generasi masa kini dan generasi masa depan," tuturnya.

"Oleh karena itu, arahan saya agar Direktur Utama dapat memimpin PLN untuk mulai melakukan perbaikan atas model bisnis dan juga menyiapkan organisasi PLN yang lebih lean dan efektif. PLN perlu mempersiapkan diri untuk melakukan akselerasi bisnis dalam menghadapi tren baru seperti ekosistem kendaraan listrik," lanjutnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Menteri BUMN 1 Pahala Nugraha Mansury. Pahala mengatakan, dengan pergantian ini diharapkan akan mendorong percepatan transisi energi PLN.

"Kami terima kasih kepada Pak Zul Dirut PLN yang sudah bertugas selama 2 tahun dengan kinerja yang baik di masa-masa pandemi, Kita berharap penggantian akan mendorong percepatan transisi energi," tuturnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun