RI Lewat, Diam-Diam Laos Sudah Punya Kereta Cepat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Laos sudah meresmikan layanan kereta cepat, Kamis (2/11/2021) dengan perayaan acara pemberkatan Buddhis. Hal ini menandakan negeri seribu gajah ini yang memiliki kereta cepat pertama kali di kawasan Asia Tenggara, mengalahkan Indonesia.
Melansir Reuters, Proyek kereta cepat yang memakan biaya US$ 6 miliar itu di inisiasi China yang menghubungkan kota Kunming di tenggara China ke ibu kota Laos, Vientiane. Dengan panjang rel membentang lebih dari 1.000 km yang melintasi pegunungan dan sistem perairan.
Kantor berita Laos (KPL) menyatakan proyek itu adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengubah Laos dari negara terkurung daratan, menjadi negara yang terhubung dengan kawasan lain.
Jalur kereta api yang diharapkan pihak China tembus hingga Singapura, ini adalah bagian dari inisiatif proyek ambisius Belt and Road Initiative (BRI).
Negeri dengan populasi 7 juta penduduk dengan gross domestic product (GDP) US$ 18 miliar di 2019, menjadikan Laos adalah negara termiskin di kawasan Asia.
Sehingga banyak ekonom was-was akibat proyek kereta ini Laos akan sulit membayar utang luar negeri yang sebagian besar ke China.
Diketahui China memegang 70% saham di usaha patungan kereta cepat yang didirikan pada tahun 2015 ini. Dengan total investasi 50,55 miliar Yuan, atau setara US$ 7,93 miliar, meski kantor berita Laos KPL menuliskan nilainya US$ 5,90 miliar.
Sebelumnya terdapat klaim sebelumnya kereta cepat di Indonesia yang menjadi pertama di kawasan Asia Tenggara. Proyek yang dimulai sejak 2016 silam ini molor beberapa tahun karena banyak permasalahan.
Awalnya target kereta cepat Jakarta - Bandung ini selesai pada 2019 lalu, namun kini molor pada September 2022 mendatang. Pembangunan kereta ini juga dikejar untuk dipamerkan pada pemimpin dunia karena Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2022.
(emy/emy)