Bukan Menakuti, Tapi Jokowi Sudah Bicara Ngerinya Omicron!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 December 2021 13:50
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Jokowi pada hari ini bertolak menuju Provinsi Bali untuk melakukan kunjungan kerja. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Jokowi pada hari ini bertolak menuju Provinsi Bali untuk melakukan kunjungan kerja. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Covid-19 omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dengan cepat menyebar ke berbagai negara, bahkan ke kawasan Asia.

Negara tetangga Indonesia seperti Singapura dan Malaysia pun sudah kebobolan dengan masuknya varian yang sudah ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun tak dapat menutupi kegelisahannya terkait hal tersebut. Meskipun harus diakui, bahwa penelitian lebih lanjut mengenai omicron belum tuntas.

"Penularannya ini karena semua masih dalam proses studi, lebih menular dari varian delta," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12/2021).

Jokowi lantas mencontohkan bagaimana varian delta menyebar begitu cepat di Indonesia selama 2 hingga 3 minggu sejak pertama kali teridentifikasi.

"[Varian Covid-19 omicron] ini lebih cepat, meskipun belum final tapi perkiraan 5 kali lebih cepat," jelasnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan varian Covid-19 omicron juga diperkirakan bisa menerobos sel antibodi tubuh manusia yang memang sudah imun terhadap virus tersebut.

"Kemungkinan besar juga bisa escape immunity. Artinya dia bisa masuk ke sela-sela antibodi kita yang sudah imun, dia bisa menerobos," jelasnya.

Maka dari itu, Jokowi mengingatkan kepada jajarannya agar tidak lengah. Menurutnya, pandemi akan terus berpengaruh terhadap keberlangsungan kegiatan ekonomi politik di suatu negara.

"Karena yang namanya pandemi ini bisa berefek ke beberapa negara itu ke ekonomi jatuh. Ekonomi jatuh itu bisa berimbas kepada politik. Hati-hati," katanya.

"Tapi yang di Afrika Selatan kemarin kita lihat, kita mempelajari 87% yang dirawat itu memang belum divaksin. Ini yang di Afsel, karena dia pertama kali ditemukan di situ. dan 70% yang kena adalah anak di bawah 4 tahun," kata Jokowi.

Jokowi meminta aparat TNI dan Polri ikut membantu dalam mempercepat program vaksinasi. Hingga hari ini, total masyarakat yang telah disuntikkan vaksin mencapai 240 juta dosis.

"Saya minta sekali lagi ke Pak Kapolri, dan seluruh jajaran. Panglima TNI beserta semua jajaran, vaksinasi ini segera kita selesaikan," tegasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Alasan Jokowi Belum Larang 'Tetangga' Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular